Mohon tunggu...
Zainal Arifin
Zainal Arifin Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah kertas pasir, yg menginginkan gaung di detak waktu ini. Suka membaca dan menulis.Pendiri Kalfa (Kaldera Fantasi)- Kalfa (Kaldera Fantasi) ialah komunitas pecinta fiksi fantasi. Hadir juga di www.facebook.com/groups/kalfa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi dan Kisah-Kisah yang Tak Pernah Selesai

31 Januari 2012   23:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melukis pagi
Ditemani embun
Jejak udara yang masih murni
Puritan belum terkontaminasi
Ada hening dalam kebijaksanaan pagi
Damai tak terusik

Pagi,
Adalah kisah yang tak pernah selesai
Selalu menyisakan tanya
Selalu menyisipkan keajaiban

Seperti lembar baru dalam carik kehidupan
Kantung-kantung energi yang perlahan kau kumpulkan
Mengisi relung jiwamu dengan sarapan hangat

Ketika pagi tiba.
Memori apa yang terlintas di benakmu?

Hembus udara yang memenuhi paru-paru
Tarikan langkah pertama
Kepulan kopi di meja
Koran pembawa warta
Bubur ayam
Rancangan ke depan jam
Kontemplasi sejenak bersama hening

Pagi adalah kisah yang tak pernah selesai
Layaknya harapan yang berkejaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun