Mohon tunggu...
Zainab Najwa Alydrus
Zainab Najwa Alydrus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Peserta KKN BTV 3 Universitas Jember 2021

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menjadi Wirausahawan Sosial Melalui Produksi Anyaman Bambu Kekinian

6 September 2021   02:00 Diperbarui: 6 September 2021   02:11 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampu Hias (Produk Inovasi Kerajinan Bambu)

Desa Nogosari merupakan salah satu dari beberapa desa yang berada dalam Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur. Desa ini memiliki beberapa potensi UMKM yang dapat dikembangkan sebab hasil dari produksi langsung dari tanah Nogosari, salah satunya adalah produksi bambu. Ketika melihat kondisi dari desa Nogosari, kita akan mendapati bahwa sebagian besar penduduk tersebut banyak memproduksi olahan bambu, salah satunya Bapak Tuwaji. Beliau adalah seorang pengrajin bambu Desa Nogosari kurang lebih sekitar 3 Tahun, produk yang selama ini beliau produksi biasanya untuk keperluan dekor rumah berskala besar hingga kerajinan untuk menjadi hiasan atau pajangan rumahan. beliau juga memiliki sebuah keunikan yaitu membangun rumah yang ditinggalinya dengan bambu, ya benar! Full dengan bahan baku bambu! sungguh menarik bukan! 

Rumah Bambu Pak Tuwaji
Rumah Bambu Pak Tuwaji
kemudian UMKM Anyaman bambu milik Pak Tuwaji dirasa memiliki potensi untuk dikembangkan. mulai dari belum adanya proses pemasaran digital terkait produknya, dan kemudian juga tentunya dampak dari pandemi COVID-19 membuat jumlah produksi sangat menurun. Setelah melalui program asesmen kegiatan hingga pelaksanaan program kegiatan, peserta KKN BTV 3 kelompok 43 mendapatkan hasil yang baik. Mulai dari hasil produksi yang disukai oleh masyarakat serta pak tuwaji selaku pemilik usaha, hingga pemasaran online yang dapat dilaksanakan oleh pemilik usaha anyaman bambu.

Dalam prosesnya bambu yang digunakan adalah bambu jepang yang melimpah ruah terdapat di Desa Nogosari. Maka dari itu, pemilik usaha memiliki pemasok bambu tetap untuk dijadikannya kerajinan bambu. Selain itu, pemilik usaha juga menjadi pengusaha social (Social Entrepreneur) sebab menjalankan proses pengusaha social dengan membuka peluang kerja terhadap para pengrajin muda yang membantunya menjalankan usaha. Pemasukan yang didapat akan ia putar untuk memberikan upah pada para pengarajin dan juga memasok bahan baku dan akan dia jual kembali olahannya.

Lampu Hias (Produk Inovasi Kerajinan Bambu)
Lampu Hias (Produk Inovasi Kerajinan Bambu)
Bersama peserta KKN BTV 3 kelompok 43, Pemilik usaha juga diajarkan untuk mengetahui bagaimana mendapatkan produk inovasi yang dapat meningkatkan nilai jual dari segi kualitas dan juga kuantitas. Kegiatan ini juga termasuk dalam salah satu kelas desa untuk memperdalam ilmu serta penggunaan media social sebagai metode menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Hal ini diharapkan untuk mendapatkan keberlanjutan dalam program kegiatan KKN BTV 3 ini dan juga menjadi terus bermanfaat untuk usaha anyaman bambu milik mitra. (Zainab Najwa Alydrus/KKN Back To Village III/Kelompok 43/Nogosari/Rambipuji/Jember/Drs. Partono, M.Si.). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun