Mohon tunggu...
Ahmad Zainuri
Ahmad Zainuri Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa IAIN Kudus

Have a nice day :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makanan Khas Jepara: Tidak Ada Nasi, Horog Horog Pun Jadi

15 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   09:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa jadinya jika nasi diganti dengan makanan dari tepung batang aren? Hampir Tepung aren dibersihkan, lalu dikukus hingga matang, didinginkan hingga membentuk butir-butir kenyal dengan rasa sedikit gurih dan asin. semua daerah memiliki makanan khas masing masing sebagai salah satu bentuk kekayaan kuliner. Di kota Jepara sendiri kita dapat menemukan makanan khas sekaligus unik tersebut, namanya adalah "horog-horog", salah satu makanan khas jepara yang berbahan dasar tepung aren.

Makanan ini memang terkesan sederhana, tetapi cara pembuatan horog-horog cukup memakan waktu. Dimulai dari membersihkan tepung, kemudian mengukusnya hingga matang, setelah itu didinginkan hingga membentuk butir-butir kenyal dengan rasa sedikit gurih dan asin.

Pada awalnya horog-horog berkembang sebagai salah satu alternatif pengganti nasi bagi masyarakat Jepara, masyarakat Jepara yang dulunya sebagian besar bekerja sebagai petani dan nelayan menjadikan horog horog pilihan bahan makanan pengganti nasi khususnya di masa-masa sulit saat bahan pangan sukar didapatkan. Sesuai kata pepatah "Tiada rotan akar pun jadi" tidak ada nasi horog horog pun jadi.

Dalam penyajiannya horog-horog bisa langsung dimakan maupun dicampur dengan parutan kelapa. Rasanya yang cenderung netral serta teksturnya yang lembut membuatnya mudah untuk dikombinasikan dengan berbagai lauk pauk dan makanan lain, seperti pecel, bakso, bahkan es. Perpaduan horog-horog dengan berbagai makanan ini menunjukan peran horog horog sebagai pengganti nasi atau lontong.

Kelebihan horog horog dibanding nasi adalah horog-horog cenderung lebih tahan lama, juga tidak bau. Hal itu yang menjadikan para nelayan sering menjadikan horog horog sebagai bekal saat melaut. Dengan dibalut daun pisang atau daun jati sehingga menambah kenikmatannya.

Seiring berjalannya waktu, horog-horog tidak hanya menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner Jepara. pada saat ini, horog-horog telah diakui sebagai salah satu makanan khas Jepara yang unik dan sarat akan nilai sejarah. Horog-horog ini tergolong makanan yang sulit dijumpai karena Horog-horog umumnya hanya ditemukan di Jepara. Sulit bahkan hampir tidak dapat ditemukan di luar Jepara.

Para pengusaha kuliner lokal juga berinovasi dengan mengemas horog-horog dalam bentuk yang lebih menarik dan memadukannya dengan berbagai lauk modern, contohnya di pasar sore Karangrandu adalah salah satu pasar sore yang berada di Jepara, yang terkenal dengan beragam kuliner lezat, nikmat ekonomis dan suasana yang meriah. Lokasinya ada di Rw.03, Karangrandu, Kec. Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. 

Di pasar inilah masih bisa ditemui penjual yang menjajakan berbagai macam olahan horog-horog Salah satunya, pecel sayur horog-horog. Hidangan ini memiliki rasa yang khas dan unik yang menjadi daya tarik wisatawan luar Jepara yang ingin sekadar mencicipi rasa dari horog-hrog sayur pecel yang segar, lengkap dengan sambal pecel yang pedas dan gurih.

 sumber gambar : Pribadi
 sumber gambar : Pribadi

Namanya juga pasar sore, jadi para pedagang baru menggelar lapak dagangannya menjelang sholat ashar. Lapak-lapak yang sepi itu mulai nampak aktivitas para penjual jajanan khas Jepara. Tak hanya horog-horog, makanan tradisional lainnya seperti gethuk lindri, gethuk kicak, hoyog-hoyog , klepon ketan, bubur, gemblong, klenyem dan masih banyak yang lainnya bisa menjadi pilihan. Harga semua penganan ini terkenal murah sehingga sangat ramai pengunjung yang ingin berkulineran di pasar sore. 

Jika hari Minggu atau hari libur perayaan hari besar, pasar sore akan tampak lebih ramai karena pengunjung tidak hanya datang dari sekitar Jepara tapi juga datang dari jauh. Pasar sore Desa Karangrandu ini awalnya hanya pasar tradisional biasa yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti sembako. Namun pasar ini berkembang dengan banyaknya pedagang yang mulai menjajakan makanan. Perubahan jenis jualan semakin menyusutkan para pedagang penjual sembako dan berganti dengan dagangan berupa makanan tradisional siap saji. Perubahan ini nampak ketika bulan puasa dua tahun yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun