Sudah ku amati lebih dalam
Sembari kuminum madu syaitan
Karena ia tak tega memberiku pasir
Aku sang krikil
Yang disembunyikan tuhan di tengah gurun
Yang perlahan terkapar
Diam dan tenggelam
Seraya beritikaf dibalik jeruji suci
Dan akhirnya aku nikmati makar syaitan yang manis
Uh. Tepat sekali di lidahku
Yang ku tak sadar menyekik leherku
Karena itu aku terbelenggu
Dan terpaksa aku mengubur diriku
Untukmu, siap
Menemanimu dalam makarmu
Penulis
Ulfatain Nafah Zaim GH
Jember, 04 Juni 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!