Mohon tunggu...
Putri dian lestari
Putri dian lestari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa universitas pamulang prodi PGSD angkatan pertama kini saya beranjak smester 3 pada bulan mendatang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baktiku Kepada Nenek

1 Juli 2024   13:43 Diperbarui: 1 Juli 2024   14:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah kisah tentang seorang gadis mandiri yang bernama syila kini usianya menginjak 13 tahun yang mana mulai menginjak jenjang pendidikan menengah pertama SMP namun malangnya kini dia dibesarkan oleh nenek karena orang tua syila mengalami kecelakaan saat syila masih bayi. 

Walaupun demikian, syila dibesarkan oleh neneknya dengan penuh kasih sayang namun di usianya yg sudah mulai melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama ini sang nenek meminta untuk syila bisa melanjutkan pendidikan disebuah pondok pesantren karena sang nenek sangat berharap bahwa kelak dia bisa memahami ilmu agama dengan lebih baik. 

Nenek " nak kamu sudah besar harapan nenek kamu bisa lanjut sekolah dipesantren supaya kamu lebih faham agama dan bisa mendoakan ke dua orang tua mu" syila dengan menahan tangisan tanpa berbicara pun menyetujui keinginan sang nenek karena tidak ingin mengecewakannya.

Beberapa bulan kemudian...

Syila bersiap berangkat menuju pondok pesantren al ikhlas yang berada didaerah jawa bersama dengan teman sang nenek karena perjalanan cukup jauh nenek tidak bisa ikut pergi bersama namun nenek sudah menitipkan syila kepada kiyai hanif karena beliau merupakan sahabat dari sang kakek saat masih muda.

Kiyai hanif : " selamat datang mba syila nenek mu sudah menitipkan mu dipondok ini jadi sampean tidak perlu memikirkan biaya apapun cukup dengan bantu2 disini dan belajar yang sungguh-sungguh nggih"

Syila : " nggih pak kiyai, maaf jika syila banyak merepotkan "

Setelah pertemuan singkat itu syila mulai menjalani kehidupan dipesantren dengan penuh suka dan duka walaupun ada beberapa teman syila yang suka mengejek syila karena dianggap syila anak yang suka mencuri perhatian kiyai.

Teman syila ; "jadi anak jangan suka caper toh mba sama kyai hanif emngnya sampean siapa bisa sedeket ikut sm kiyai dan bu nyai"

Syila ; "maaf mba aku sama sekali nda cari perhatian sama pak kiyai hanya saja saya sudah diamanahkan untuk bantu pak kiyai dan bu nyai"

Mendengar perdebatan ustazah melaporkannya ke pak kiyai karena banyak anak-anak yang salah faham dan merasa iri terhadap syila karena dianggap masih baru tapi bisa sedekat itu dengan pimpinan pesantren

Pukul 20.00 WIB santriwan mulai mengaji ta'lim muta'lim bersama pak kiyai diselang pembicaraan pak kiyai memberi nasihat kepada santriwan.

Pak kiyai ; "anak-anakku sekalian kalian jangan suka mencela teman satu sama lain, jangan suka iri ataupun dengki dengan pencapaian orang jadikan lah itu sebuah ajang dalam berlomba-lomba dalam kebaikan. Saya berpesan kepada kalian untuk saling rukun jangan ada permusuhan"

Mendengar hal itu teman syila merasa terpojoki dan mulai belajar memperbaiki diri agar tidak seperti itu lagi.

Setelah kejadian itu syila menjadi banyak teman karena teman-teman syila mulai bisa memahami kondisi yang dialami oleh syila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun