Suhu udara merujuk pada ukuran intensitas panas atau dingin dalam atmosfer. Secara spesifik, suhu udara mengukur jumlah energi termal yang dimiliki oleh molekul-molekul udara di sekitar kita. Satuan umum yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah derajat Celsius (°C) atau Fahrenheit (°F). Suhu udara memiliki peran krusial dalam perubahan cuaca di atmosfer. Ketika suhu udara meningkat, molekul-molekul udara menjadi lebih aktif dan bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan peningkatan evaporasi air, pembentukan awan, dan pertukaran energi yang berdampak pada pembentukan sistem cuaca seperti siklon, hujan, atau badai. Sebaliknya, ketika suhu udara menurun aktivitas molekul udara melambat sehingga  dapat terjadi kondensasi air menjadi awan, pembentukan embun, dan fenomena cuaca dingin seperti salju atau es.
Perubahan suhu udara juga memiliki dampak signifikan pada atmosfer secara keseluruhan. Ketika suhu udara meningkat di permukaan bumi, energi panas akan terakumulasi, menghasilkan tekanan atmosfer yang rendah dan naiknya udara hangat. Ini dapat memicu pergerakan udara vertikal yang membentuk daerah tekanan rendah dan tinggi yang berpengaruh pada pergerakan massa udara dan pola angin. Di sisi lain, penurunan suhu udara dapat menyebabkan kontraksi udara, menciptakan daerah tekanan tinggi yang memengaruhi[FA3] aliran udara di atmosfer. Interaksi kompleks antara suhu udara, tekanan atmosfer, dan perubahan suhu vertikal menciptakan kondisi cuaca yang beragam seperti angin, awan, hujan, dan perubahan iklim jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, pemantauan dan pemahaman terhadap suhu udara sangat penting dalam memprakirakan dan memahami perubahan cuaca serta mengantisipasi dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Dalam melakukan pengamatan suhu udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggunakan berbagai jenis thermometer , yaitu termometer bola basah dan bola kering, termometer maksimum-minimum, dan termometer elektronik.
Termometer bola basah dan bola kering merupakan sepasang thermometer yang digunakan oleh BMKG untuk mengukur suhu udara saat itu dan suhu udara ketika air menguap. Termometer ini terdiri dari dua komponen utama, termometer bola kering yaitu termometer ruangan pada umumnya dan termometer bola basah yang dilapisi dengan kain yang lembap dan bola kering yang dilindungi dari kelembaban.
Termometer maksimum-minimum  digunakan untuk mencatat suhu maksimum dan minimum yang terjadi dalam suatu periode waktu. BMKG menggunakan termometer maksimum-minimum untuk memonitor suhu udara tertinggi dan terendah dalam 24 jam terakhir. Termometer ini terdiri dari dua indeks yang menunjukkan suhu maksimum dan minimum yang dicapai.
Termometer elektronik menggunakan sensor elektronik untuk mengukur suhu udara. Termometer elektronik lebih cepat dan akurat dalam menghasilkan pembacaan suhu. Sensor elektronik pada termometer ini dapat memberikan pembacaan yang tepat dan langsung ditampilkan pada layar digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H