Mohon tunggu...
Zaid Maulia
Zaid Maulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Anak Ingusan yang lagi Berusaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filosofi Ban Bocor dalam Kehidupan

9 September 2023   21:37 Diperbarui: 9 September 2023   21:38 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap buruk seperti ban bocor. Anda tidak dapat pergi sampai anda menggantinya ~~Earl Nightingale~~

Setiap orang saat pikiran yang kacau, keinginannya hanya merefresh pikiran agar kembali segar. Entah dengan apapun itu, baik berupa candaan dengan teman ataupun berjalan-jalan dengan sepeda motor kesayangan. Pada saat itu, kebetulan selepas ujian mata kuliah tanah, yang membuat pikiran menjadi kacau. Saya mengendarai sepeda motor kesayangan menyusuri jalanan dan juga melihat-lihat indahnya pemandangan yang diberikan tuhan berupa manusia. Pemandangan indah yang terkadang memabukkan untuk sesaat.

Ketika nyaman menyusuri jalanan, saya melihat ada teman saya yang menuntun sepeda motornya. Ketika saya mendatanginya ternyata ban sepeda dia bocor, sungguh naas nasibnya. Karna tempat tinggal dia masih lumayan jauh. Jika tidak segera menemui tambal ban, mungkin dia sampai di tempat tinggal nafasnya sudah hampir habis. Maka dari itu saya berinsiatif untuk mencari tambal ban untuknya di daerah belakang tempat kuliah, tapi tidak menemukannya. Sehingga muter untuk mencari di depan tempat kuliah, alhamdulillah-Nya saya nemu. Jadilah untuk menambal ban bocor temen saya di tempat tersebut.

Disela-sela menunggu saya berfikir. Ketika ban bocor perjalanan seseorang menjadi terhalang. Sehingga kegiatan yang semestinya bisa dikerjakan, karena ada permasalahan ban bocor menjadi mundur untuk mengerjakannya atau malah bisa saja membatalkan acara tersebut. Ketika ban bocor dan kita diam saja maka perubahan tidak menghampiri.

Begitulah kehidupan, nilai-nilai yang terkandung itu akan selalu terjadi. Guru saya pernah berkata bahwa "semua amal itu pasti akan kembali pada diri sendiri, baik dan buruknya, cepat atau lambatnya itu pasti." Maka ketika kita menghendaki perubahan maka kita harus bergerak, bak ban bocor diatas. Sehingga ketika menginginkan perubahan, bergeraklah.

Ketika kita kacau, dan tidak ada keinginan untuk bergerak menjadi lebih baik, siap-siaplah menjadi ban bocor yang tidak akan terpakai. Tetapi ketika ban itu bergerak untuk berjalan ke tambal ban, ban itu akan bermanfaat bagi pemiliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun