Di asrama MTsN Padang terdengar riuh suara anak-anak dari ruang tengah. Sore itu semua anak menunggu dengan tidak sabar makanan sore yang sangat diminati yaitu Ayam Lado Hijau Koto Gadang. Aroma pedas yang menggugah selera sudah tercium dari jauh yang membuat perut mereka semua menjadi keroncongan.
Diantara anak-anak itu terdapat 3 sahabat yaitu Alif, Lyla, Dan Doni. Alif adalah sosok yang ceria dan penuh energy. Ia selalu menjadi pemimpin permainan dan menghidupkan suasana. Lila adalah gadis pendiam, namun cerdas. Ia senang membaca dan seringkali mengeluarkan ide-ide Brilian saat teman-temannya kebingungan. Doni adalah si jenius dan juga pemikir, tetapi ia sedikit malu dan ia lebih suka mengamati ketimbang berbicara. Mereka semua tiga serangkai yang selalu bersama.
"Dengar aku yakin ayam Lado Hijau kali ini pasti rasanya pedas!" seru Arif dengan wajah yang bersemangat.
"Kalau tidak pedas aku bisa protes!" Lila menambahkannya. Senyum nakal terlintas di wajahnya. "Ayam Lado Hijau memang seharusnya menggugah selera, bukan sebaliknya.
Doni hanya tersenyum mendengar mereka berdua. "Kita hanya perlu sabarmenunggu, makanan yang enak butuh waktu yang lama untuk disiapkan." Katanya meski dari tadi Doni sudah lama menahan rasa lapar.
Di tengah perdebatan yang terjadi di antara tiga sahabat tersebut terdengar suara gaduh dari daerah dapur asrama.
"Siapapun tolong Amak beliin garam di warung!" Seru amak dengan wajah yang panik.
Arif dan teman-temannya yang kebetulan sedang duduk di dekat area dapur langsung pergi ke tempat amak dapur untuk melihat situasi yang sedang terjadi.
"Ada apa Mak!" Arif yang panik langsung berlari ke tempat Amak untuk membantu Amak.
"Rif tolongin Amak beliin garam 2 bungkus di warung tek Nur" Seru Amak dengan wajah yang l  ega karena ada yang membantunya. Tanpa garam Ayam Lado Hijau AmaK pasti kurang enak.
Tanpa banyak basa-basi Arif langsung pergi ke warung tek Nur untuk membeli garam sedangkan Lila dan Doni baru sampai di tempat Amak.