Mohon tunggu...
Zaidan Wardhany
Zaidan Wardhany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bandung, 11 oktober 2000

everyday learning something new

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Non Formal

20 Mei 2022   13:56 Diperbarui: 20 Mei 2022   14:14 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejatinya dalam menjalankan kehidupannya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk terus melakukan pembangunan dalam rangka melakukan perubahan. 

Pembangunan yang dilakukan meliputi sosial, ekonomi, politik dan budaya. Untuk mewujudkan itu semua, aspek yang perlu diperhatikan ialah sektor pendidikan. Karena dengan adanya pendidikan akan meningkatkan sumber daya manusia yang kemudian akan berimplikasi pada kemajuan diberbagai sektor kehidupan manusia. 

Dengan demikian, pendidikan menjadi suatu hal yang penting adanya dan menjadi hak setiap warga negara untuk memperoleh layanan pendidikan.

Pendidikan adalah hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, di dalam setiap ajaran agama menganjurkan agar setiap individu wajib berusaha untuk mendapatkan pendidikan. Berdasarkan UUD, di indonesia terdapat tiga jalur pendidikan diantaranya pendidika formal, pendidikan non formal dan pendidikan informal.

Pendidikan non formal merupakan salah satu bagian dari tiga subsistem pendidikan nasional yang berjenjang dan terstruktur diluar jalur pendidikan formal. Hal ini dinyatakan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Dasar. 

Dinyatakan dalam pasal 1 ayat (10) bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Ruang lingkup pendidikan nonformal menyangkut berbagai aspek kehidupan dari berbagai usia, tempat dan kebutuhan. Ruang lingkup pelayanan pendidikan nonformal menjangkau keseluruhan kegiatan pelayanan pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal tidak hanya dilakukan oleh pemerintah/ departemen, tapi juga dilaksanakan oleh seluruh masyarakat yang mampu membimbing dan melaksanakannya.

Penyelenggaraan pendidikan non formal dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang tidak mungkin dapat terlayani pendidikannya pada jalur pendidikan sekolah dan pelayanan akses pendidikan sepanjang hayat. 

Selain itu, Pendidikan non formal bertujuan untuk melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayat guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya. 

Pendidikan non formal dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang pendidikan yang integral, yaitu Pendidikan keaksaraan (literacy), Pendidikan dasar (basic education), dan Pendidikan berkelanjutan (continuing education).

Konsep pendidikan non formal terbagi menjadi 3 hal dasar (1) Pendidikan non formal sebagai suplemen (penambah), (2) Pendidikan non formal sebagai komplemen (pelengkap), dan (3) Pendidikan non formal sebagai substitusi (pengganti). 

Selain itu, terdapat beberapa contoh layanan pendidikan non formal diantaranya ialah Taman kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Taman Pendidikan Al-Qur’an, Kelompok bermain (KB), Taman bermain anak (TBA), Lembaga kursus, Sanggar, Lembaga pelatihan, Kelompok belajar, Pusat kegiatan belajar masyarakat, Majelis taklim, Lembaga Kursus Dan Pelatihan, Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Majlis Ta’lim.

Adapun sasaran dari pendidikan nonformal terbagi menjadi 2, diantaranya :

Pendidikan Nonformal untuk Pemuda Sasaran pendidikan ini timbul oleh karena banyak anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup,khususnya di negara yang berkembang.

Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional.

- Pendidikan Nonformal untuk Orang Dewasa Sasaran Pertama

* Sasaran pertama ialah para remaja dan pemuda pra dewasa yang belum bekerjaserta belum siap bekerja karena tidak memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalm dunia kerja.

* Sasaran kedua ialah mereka yang telah bekerja namun kualitas kerjanya belum memadai.

Pendidikan non formal sebagai sebuah jalur pendidikan yang berkembang di seluruh dunia tentunya memiliki pemanfaatan dan kebutuhan yang berbeda- bedadi setiap negara. 

Di indonesia sendiri pendidikan lebih berfokus kepada hal- hal seperti pendidikan kesetaraan, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), pendidikan paket A, B dan C serta lembaga kursus. Adapun berbagai fenomena atau isu terkait pendidikan non formal di berbagai negara di dunia diantaranya.

Di negara-negara Uni Eropa pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah merupakan salah satu di mana siswa diinstrumentsi dengan penelitian dasar dan inovasi Teknik, dalam konteks kegiatan instruksional dan pendidikan yang mencakup: pemecahan masalah nyata atau fiktif, penyelidikan Atau pendekatan Ini menjadi hal yang positif untuk perkembangan pendidikan non formal. 

Karena dengan adanya penelitian inovasi yang bertanggung jawab ini menjadikan sebagai alat promosi LSM yang ada di masyarakat dan digunakan dalamkegiatan-kegiatan lain guna memperkenalkan isu-isu ilmiah dan teknologi pada masyarakat. 

Yang dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan 77% warga eropa menganggap ilmu pengetahuan dan teknologi serta kegiatan non formal memiliki pengaruh positif bagi masyarakat khsusunya guru dan siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Di sisi lain, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi yang berdampakpada berbagai aspek kehidupan salah satunya dalam dunia pendidikan. Dengan muncul dan dikembangkannya metode pembelajaran seperti e-learning yang banyak juga digunakan dalam pendidikan non formal seperti pelatihan, strategi praktik, prosedur dan teknik nya. 

Maka dari itu, pendidikan non formal memiliki peran yang cukup sentral dalam berkolaborasi dengan pendidikan formal dan informal dalam mempersiapkan individu yang berintegrasi efektif di lingkungan sosio-profesional guna memperoleh kompetensi utama dalam memasuki dunia kerja.

Adapun fenomena lain di swedia dan makedonia, dimana pendidikan non formal dan peran LSM (lembaga swadaya masyarakat) dijadikan sebagai sebuah alat untuk mengurangi hambatan transisi dan tantangan yang dialami generasi muda mengenai pemahaman akan ilmu teknologi keterampilan dan solusi damai perselisihan utamanya dalam hal ketenagakerjaan guna menyiapkan pelatihan dan bengkel kerja yang mencakup beberapa hal diantaranya ekologi, dan agama, filsafat kehidupan, olahraga, bahasa, penulisan kreatif,pariwisata, dan kebudayaan belajar.

Yang terakhir, di malaysia sendiri pendidikan non-formal dipakai untuk melengkapi pendidikan pertama dan menengah melalui sebuah keterampilan dan pengetahuan yang baru. Contohnya yang terjadi di daerah sabah dimana banyak ditemukan kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang tentunya termasuk dalam cakupan pendidikan non formal. 

Kegiatan ini digagas dan dikampanyekan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kegiatan yang dimaksud mencakup beberapa hal diantaranya seminar, Khotbah, pameran,bengkel kerja, kebaktian, dan kegiatan di luar ruangan. Sasarannya tentu ialah masyarakat umum, kelompok agama, kepala desa, komite desa, dosen dan aparat pemerintah.

Tujuannya tidak lain dan tidak bukan ialah untuk mengembangkan populasi dunia yang peduli dan sadar akan masalah lingkungan yang terjadi serta memiliki pengetahuan, sikap, motivasi, komitmen dan keterampilan untuk bekerja secara individu dan kolektif menciptakan solusi terkait masalah saat ini dan menemukan pencegahannya.

Dari paparan di atas, kita dapat mengetahui bahwasannya pendidikan non formal memiliki peranan yang cukup sentral dalam kehidupan masyarakat di berbagai negara. Dengan hadirnya pendidikan non formal membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi khususnya masalah diluar pendidikan formal terkait masyarakat dan lingkungan. 

Oleh karena itu, pendidikan non formal dengan berbagai fleksibilitas dan kelebihannya harus terus dikembangkan sebagaisebagai sebuah upaya dalam mewujudkan masyarakat yang terampil dan sejahterauntuk mendukung pembangunan dalam sebuah negara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun