Dalam konteks keuangan, seseorang hanya menghabiskan uang untuk hal yang esensial dan bermanfaat.
Dalam pekerjaan, hanya mengambil tanggung jawab sesuai kemampuan dan keperluan, tanpa melampaui batas kompetensi.
2. Sa-perlune (Seperlunya)
Melakukan sesuatu yang penting sesuai keperluan, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan pengelolaan diri yang bijak.
Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan kehati-hatian. Melakukan sesuatu dengan "seperlunya" berarti tidak membuang-buang waktu, tenaga, atau sumber daya untuk hal yang tidak relevan.
Sa-perlune membantu individu untuk tetap fokus pada prioritas dan menjaga keseimbangan antara usaha dan hasil.
Aplikasi:
Dalam organisasi, memastikan tugas dilakukan dengan optimal tanpa tindakan yang berlebihan.
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga pola hidup hemat dan efisien, misalnya menghindari pembelian barang yang tidak diperlukan.
3. Sa-cukupe (Secukupnya)
Menyadari batas kepuasan dan tidak memaksakan sesuatu yang melampaui kemampuan. Ini menciptakan harmoni antara kebutuhan fisik dan mental.
Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan kehati-hatian. Melakukan sesuatu dengan "seperlunya" berarti tidak membuang-buang waktu, tenaga, atau sumber daya untuk hal yang tidak relevan.
Sa-perlune membantu individu untuk tetap fokus pada prioritas dan menjaga keseimbangan antara usaha dan hasil.