Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:16 Diperbarui: 28 November 2024   15:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks keuangan, seseorang hanya menghabiskan uang untuk hal yang esensial dan bermanfaat.

Dalam pekerjaan, hanya mengambil tanggung jawab sesuai kemampuan dan keperluan, tanpa melampaui batas kompetensi.

2. Sa-perlune (Seperlunya)
Melakukan sesuatu yang penting sesuai keperluan, tidak berlebihan, dan tidak kurang. Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan pengelolaan diri yang bijak.

Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan kehati-hatian. Melakukan sesuatu dengan "seperlunya" berarti tidak membuang-buang waktu, tenaga, atau sumber daya untuk hal yang tidak relevan.

Sa-perlune membantu individu untuk tetap fokus pada prioritas dan menjaga keseimbangan antara usaha dan hasil.

Aplikasi:

Dalam organisasi, memastikan tugas dilakukan dengan optimal tanpa tindakan yang berlebihan.

Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga pola hidup hemat dan efisien, misalnya menghindari pembelian barang yang tidak diperlukan.

3. Sa-cukupe (Secukupnya)
Menyadari batas kepuasan dan tidak memaksakan sesuatu yang melampaui kemampuan. Ini menciptakan harmoni antara kebutuhan fisik dan mental.

Prinsip ini mengajarkan efisiensi dan kehati-hatian. Melakukan sesuatu dengan "seperlunya" berarti tidak membuang-buang waktu, tenaga, atau sumber daya untuk hal yang tidak relevan.

Sa-perlune membantu individu untuk tetap fokus pada prioritas dan menjaga keseimbangan antara usaha dan hasil.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun