1) Raos tatu (rasa luka) :Â Luka batin yang memengaruhi hubungan interpersonal.
2) Ciloko peduwung (celaka berkepanjangan) :Â Akibat dari tindakan negatif yang terus menerus.
Solusinya adalah dengan "meruhi gagasane dewe" (memahami gagasan diri sendiri) sehingga mampu memisahkan diri dari kemelekatan duniawi.
Mawas Diri: Kebebasan dan Pengelolaan Keinginan
Konsep "mawas diri" Ki Ageng berfokus pada pengelolaan keinginan melalui tiga tahapan:
1. Nyowong Karep: Memahami apa yang benar-benar diinginkan.
2. Memandu Karep: Mengarahkan keinginan tersebut sesuai dengan nilai moral.
3. Membebaskan Karep: Melepaskan keinginan yang tidak relevan dengan kebahagiaan sejati.
Tahapan ini menciptakan individu yang mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah tergoda untuk melakukan tindakan tidak terpuji, termasuk korupsi.