Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality, Berdasarkan Teori Aristotle

8 Oktober 2024   22:48 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:33 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Prof. Dr. Apollo

Pendidikan tinggi memainkan peran krusial dalam membentuk kemampuan berpikir kritis dan analitis seseorang. Salah satu kemampuan yang sangat relevan bagi seorang sarjana adalah practical value rationality atau rasionalitas nilai praktis. Dalam pandangan filsafat Aristoteles, terdapat pembagian pengetahuan yang mencakup pengetahuan teoretis, praktis, dan produktif. Memahami bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan oleh seorang sarjana tidak hanya membantu mereka dalam menjalani kehidupan akademis, tetapi juga dalam mengatasi tantangan sehari-hari.

Artikel ini akan membahas apa itu rasionalitas nilai praktis, mengapa penting bagi seorang sarjana, kapan dan di mana konsep ini dapat diterapkan, siapa yang dapat mengambil manfaat dari pemahaman ini, dan bagaimana cara melakukannya. Dengan demikian, pembahasan ini juga akan menguraikan bagaimana pemahaman Aristoteles tentang pengetahuan dapat diterapkan di dunia modern.

Apa Itu Practical Value Rationality?

Practical value rationality, menurut Aristoteles, dapat dipahami melalui konsep "phronesis" atau kebijaksanaan praktis. Phronesis adalah salah satu dari tiga bentuk kebajikan intelektual menurut Aristoteles, yang berkaitan dengan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dan benar dalam situasi kehidupan sehari-hari.

Aristoteles membedakan antara pengetahuan teoretis (episteme) dan kebijaksanaan praktis (phronesis). Kebijaksanaan praktis ini berkaitan dengan bagaimana seseorang menilai dan bertindak berdasarkan nilai-nilai moral dan situasi yang dihadapi. Orang yang memiliki phronesis mampu menimbang konsekuensi tindakan mereka dan membuat pilihan yang seimbang antara tujuan yang diinginkan dan sarana untuk mencapainya.

Practical value rationality dalam pengertian ini mengacu pada cara seseorang menggunakan akal budi untuk mencapai kebaikan atau tujuan yang baik dalam praktik kehidupan sehari-hari, dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral dan situasi konkret yang dihadapi.

Ringkasnya, bagi Aristoteles, rasionalitas praktis melibatkan kemampuan untuk melakukan penilaian yang baik dan bertindak dengan tepat, sesuai dengan kebajikan, dalam konteks kehidupan nyata.

Dalam pandangan Aristoteles, practical value rationality adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan secara praktis guna mencapai tujuan-tujuan yang rasional dalam kehidupan nyata. Rasionalitas praktis mengacu pada pemikiran yang memungkinkan seseorang untuk memilih tindakan yang tepat guna mencapai hasil yang diinginkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang relevan.

Menurut Aristoteles, pengetahuan dapat dibagi menjadi tiga jenis utama:

1. Teoretis (Theoretical Knowledge) -- Pengetahuan ini berkaitan dengan pemahaman dunia yang lebih abstrak dan ideal. Cabang-cabang pengetahuan teoretis meliputi metafisika, matematika, dan ilmu alam (natural philosophy).

2. Praktis (Practical Knowledge) -- Pengetahuan ini berkaitan dengan tindakan yang diambil dalam kehidupan nyata, seperti etika dan politik. Pengetahuan praktis adalah panduan untuk bagaimana bertindak berdasarkan prinsip-prinsip rasional dan moral.

3. Produktif (Productive Knowledge) -- Pengetahuan ini berkaitan dengan pembuatan atau kreasi, seperti seni dan retorika. Fokusnya adalah pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai guna.

Mengapa Practical Value Rationality Penting bagi Seorang Sarjana?

Menurut Aristoteles, practical value rationality atau phronesis (kebijaksanaan praktis) sangat penting bagi seorang sarjana karena kemampuan ini tidak hanya melibatkan pengetahuan teoretis tetapi juga kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut secara efektif dan bijaksana dalam kehidupan nyata. Bagi seorang sarjana, berikut beberapa alasan mengapa practical value rationality penting:

1. Memadukan Teori dan Praktik: Aristoteles menekankan bahwa pengetahuan teoretis (episteme) tidak cukup tanpa kebijaksanaan praktis. Seorang sarjana harus mampu menerapkan teori yang dipelajarinya dalam konteks nyata, sehingga tidak hanya memahami dunia dalam konsep abstrak tetapi juga dapat memberikan solusi yang relevan bagi masalah-masalah praktis.

2. Pengambilan Keputusan yang Bijak: Kebijaksanaan praktis diperlukan untuk membuat keputusan yang baik berdasarkan situasi dan nilai-nilai moral. Seorang sarjana sering kali dihadapkan pada dilema etis atau keputusan yang kompleks, dan kemampuan untuk mempertimbangkan semua aspek dengan rasionalitas praktis memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat. 

3. Kepemimpinan dan Pengaruh: Seorang sarjana sering kali menjadi pemimpin pemikiran atau sumber rujukan dalam masyarakat. Phronesis memungkinkan mereka untuk tidak hanya menguasai pengetahuan tetapi juga untuk menjadi teladan moral dalam bagaimana mereka menggunakan pengetahuan tersebut demi kebaikan bersama. 

4. Mengatasi Kompleksitas Kehidupan: Kehidupan nyata penuh dengan ketidakpastian dan kompleksitas yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya dengan teori saja. Seorang sarjana yang memiliki practical value rationality mampu memahami dan menavigasi kompleksitas ini dengan bijak, merespons situasi yang berubah-ubah dengan cara yang bermakna. 

5. Kebaikan Bersama: Aristoteles percaya bahwa tujuan akhir dari tindakan manusia adalah mencapai eudaimonia (kehidupan yang baik atau kebahagiaan yang mendalam). Practical value rationality membantu sarjana untuk bekerja tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan bersama melalui tindakan yang bijaksana dan berbudi luhur.

Secara keseluruhan, practical value rationality menurut Aristoteles membantu sarjana untuk tidak hanya menjadi orang yang cerdas secara teoretis, tetapi juga bijaksana dan berguna dalam kehidupan nyata, berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang etis dan bermanfaat.

Sebagai sarjana, kemampuan untuk berpikir rasional dan menerapkan pengetahuan secara praktis adalah salah satu kunci sukses. Pendidikan tinggi tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga bagaimana menerapkannya untuk menyelesaikan masalah nyata. Dalam hal ini, rasionalitas nilai praktis memegang peranan penting. Beberapa alasan mengapa hal ini penting adalah:

1. Pemecahan Masalah yang Efektif -- Seorang sarjana yang mampu menggunakan rasionalitas praktis akan lebih cenderung mampu menyelesaikan masalah yang kompleks dengan solusi yang rasional dan sesuai dengan kondisi nyata.

2. Kehidupan Profesional -- Di dunia kerja, banyak keputusan yang memerlukan keseimbangan antara pengetahuan teoretis dan kebutuhan praktis. Kemampuan ini akan membantu sarjana dalam mengambil keputusan yang berlandaskan pengetahuan, tetapi tetap mempertimbangkan efisiensi dan kepraktisan.

3. Pengembangan Moral dan Etika -- Dalam menjalani kehidupan profesional, banyak keputusan yang juga menyangkut aspek etika. Rasionalitas praktis membantu sarjana mempertimbangkan moralitas dalam setiap keputusan yang diambil.

Kapan dan Di Mana Practical Value Rationality Dapat Diterapkan?

Rasionalitas nilai praktis dapat diterapkan dalam berbagai situasi, baik di dalam kehidupan akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa situasi umum yang menuntut penerapan rasionalitas nilai praktis antara lain:

1. Lingkungan Akademis -- Dalam proses pembelajaran, mahasiswa sering kali dihadapkan pada tugas-tugas yang memerlukan analisis kritis dan solusi yang inovatif. Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan teoretis ke dalam tugas praktis adalah salah satu contoh penerapan rasionalitas nilai praktis.

2. Lingkungan Kerja -- Seorang profesional di berbagai bidang, mulai dari teknik hingga bisnis, harus mampu menghubungkan teori dengan praktik guna mencapai hasil yang optimal. Misalnya, seorang insinyur harus menerapkan prinsip-prinsip fisika dalam desain suatu bangunan agar struktur tersebut aman dan fungsional.

3. Kehidupan Pribadi -- Rasionalitas praktis tidak hanya berlaku di lingkungan formal seperti kampus atau tempat kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mengambil keputusan yang mempertimbangkan manfaat dan risiko dari suatu tindakan adalah penerapan dari konsep ini.

Siapa yang Dapat Mengambil Manfaat dari Practical Value Rationality?

Semua individu yang berpendidikan, terutama mereka yang menempuh pendidikan tinggi, dapat mengambil manfaat dari penerapan rasionalitas nilai praktis. Beberapa kelompok yang paling diuntungkan antara lain:

1. Mahasiswa -- Mahasiswa yang memahami dan menerapkan konsep ini akan mampu menghadapi tantangan akademis dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.

2. Profesional di Berbagai Bidang -- Mereka yang bekerja dalam bidang teknik, bisnis, hukum, dan bidang-bidang lainnya sangat membutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan teoritis dan aplikasi praktis.

3. Pemimpin Masyarakat dan Politikus -- Bagi mereka yang bekerja dalam pengambilan keputusan publik, seperti politikus atau pemimpin organisasi, rasionalitas nilai praktis membantu dalam mengambil keputusan yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga adil dan etis.

Bagaimana Cara Menerapkan Practical Value Rationality?

Untuk menerapkan rasionalitas nilai praktis, seseorang harus melalui beberapa tahapan penting:

1. Pemahaman Teori yang Mendalam -- Sebelum dapat menerapkan pengetahuan secara praktis, seseorang harus memiliki pemahaman mendalam mengenai teori yang relevan. Ini berarti seorang sarjana harus menguasai bidang studi mereka secara menyeluruh.

2. Analisis Situasi Praktis -- Setelah memiliki dasar teori, langkah selanjutnya adalah menganalisis situasi praktis yang dihadapi. Apa masalah atau keputusan yang perlu diambil? Apa faktor-faktor yang relevan? Bagaimana dampak dari setiap keputusan?

3. Menghubungkan Teori dengan Praktik -- Selanjutnya, teori yang dipelajari harus dihubungkan dengan situasi praktis. Apa pengetahuan teoritis yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan? Apakah solusi yang dihasilkan rasional dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang?

4. Evaluasi dan Refleksi -- Setelah tindakan diambil, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi. Apakah hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan? Apakah ada nilai-nilai etis yang dikompromikan? Proses evaluasi ini penting agar penerapan rasionalitas praktis dapat terus ditingkatkan.

Kesimpulan

Rasionalitas nilai praktis menurut Aristoteles adalah salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang sarjana. Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk menghubungkan pengetahuan teoretis dengan tindakan nyata yang rasional dan efektif. Dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan, kemampuan ini berperan besar dalam mengambil keputusan yang optimal dan sesuai dengan nilai-nilai etis.

Seorang sarjana yang mampu menerapkan rasionalitas nilai praktis tidak hanya akan sukses dalam karier akademis mereka, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu yang menjalani pendidikan tinggi untuk memahami dan melatih kemampuan ini.

Daftar Pustaka

Aristotle. (1999). Nicomachean Ethics. Terjemahan oleh W. D. Ross. Oxford: Oxford University Press.

Kenny, A. (2010). A New History of Western Philosophy: Volume 1 Ancient Philosophy. Oxford: Oxford University Press.

Broadie, S. (2002). Ethics with Aristotle. New York: Oxford University Press.

Lear, J. (1988). Aristotle: The Desire to Understand. Cambridge: Cambridge University Press.

Irwin, T. H. (1988). Aristotle's First Principles. Oxford: Oxford University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun