Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sarjana dan Kemampuan Melakukan Practical Value Rationality, Berdasarkan Teori Aristotle

8 Oktober 2024   22:48 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:33 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Prof. Dr. Apollo

2. Praktis (Practical Knowledge) -- Pengetahuan ini berkaitan dengan tindakan yang diambil dalam kehidupan nyata, seperti etika dan politik. Pengetahuan praktis adalah panduan untuk bagaimana bertindak berdasarkan prinsip-prinsip rasional dan moral.

3. Produktif (Productive Knowledge) -- Pengetahuan ini berkaitan dengan pembuatan atau kreasi, seperti seni dan retorika. Fokusnya adalah pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki nilai guna.

Mengapa Practical Value Rationality Penting bagi Seorang Sarjana?

Menurut Aristoteles, practical value rationality atau phronesis (kebijaksanaan praktis) sangat penting bagi seorang sarjana karena kemampuan ini tidak hanya melibatkan pengetahuan teoretis tetapi juga kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut secara efektif dan bijaksana dalam kehidupan nyata. Bagi seorang sarjana, berikut beberapa alasan mengapa practical value rationality penting:

1. Memadukan Teori dan Praktik: Aristoteles menekankan bahwa pengetahuan teoretis (episteme) tidak cukup tanpa kebijaksanaan praktis. Seorang sarjana harus mampu menerapkan teori yang dipelajarinya dalam konteks nyata, sehingga tidak hanya memahami dunia dalam konsep abstrak tetapi juga dapat memberikan solusi yang relevan bagi masalah-masalah praktis.

2. Pengambilan Keputusan yang Bijak: Kebijaksanaan praktis diperlukan untuk membuat keputusan yang baik berdasarkan situasi dan nilai-nilai moral. Seorang sarjana sering kali dihadapkan pada dilema etis atau keputusan yang kompleks, dan kemampuan untuk mempertimbangkan semua aspek dengan rasionalitas praktis memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat. 

3. Kepemimpinan dan Pengaruh: Seorang sarjana sering kali menjadi pemimpin pemikiran atau sumber rujukan dalam masyarakat. Phronesis memungkinkan mereka untuk tidak hanya menguasai pengetahuan tetapi juga untuk menjadi teladan moral dalam bagaimana mereka menggunakan pengetahuan tersebut demi kebaikan bersama. 

4. Mengatasi Kompleksitas Kehidupan: Kehidupan nyata penuh dengan ketidakpastian dan kompleksitas yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya dengan teori saja. Seorang sarjana yang memiliki practical value rationality mampu memahami dan menavigasi kompleksitas ini dengan bijak, merespons situasi yang berubah-ubah dengan cara yang bermakna. 

5. Kebaikan Bersama: Aristoteles percaya bahwa tujuan akhir dari tindakan manusia adalah mencapai eudaimonia (kehidupan yang baik atau kebahagiaan yang mendalam). Practical value rationality membantu sarjana untuk bekerja tidak hanya untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk kebaikan bersama melalui tindakan yang bijaksana dan berbudi luhur.

Secara keseluruhan, practical value rationality menurut Aristoteles membantu sarjana untuk tidak hanya menjadi orang yang cerdas secara teoretis, tetapi juga bijaksana dan berguna dalam kehidupan nyata, berkontribusi pada masyarakat dengan cara yang etis dan bermanfaat.

Sebagai sarjana, kemampuan untuk berpikir rasional dan menerapkan pengetahuan secara praktis adalah salah satu kunci sukses. Pendidikan tinggi tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga bagaimana menerapkannya untuk menyelesaikan masalah nyata. Dalam hal ini, rasionalitas nilai praktis memegang peranan penting. Beberapa alasan mengapa hal ini penting adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun