JAKARTA (31/01/2022) – Tren koleksi tanaman hias sedang meningkat semenjak masa pandemi ini. Hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang menghabiskan waktu dirumah namun ingin tetap melakukan kegiatan bermanfaat. Seperti halnya mengeksplorasi hobi baru salah satunya memelihara tanaman hias dirumah.
Penjualan tanaman hias sedang mengalami peningkatan pada pandemi ini, mengutip pada mediaindonesia.com, Kamis (5/11/2020), salah satu penjual tanaman hias di Yogyakarta, Kelik mengakui bahwa peningkatan penjualan rata-rata sekitar 90 persen. “Sebelum pandemi, omset rata-rata 200 – 250 juta rupiah perbulan. Pada masa pandemi, omsetnya meningkat 300 – 400 juta perbulan,” ungkap Kelik.
Pemerintah berupaya dalam mendorong usaha UMKM pertanian agar masuk ke dalam ekosistem digital. Hal tersebut dilakukan dengan harapan UMKM pertanian bisa bersaing dengan jenis UMKM lainnya.
Penjual tanaman hias dapat ditemukan cukup banyak di Kelurahan Meruya Selatan, kebanyakan penjual tanaman hias tersebut ditemukan di Jalan Menara Kelurahan Meruya Selatan. Berdasarkan pengamatan dan survey langsung dengan bertanya kepada beberapa penjual tanaman, setiap penjual memiliki jenis tanaman yang berbeda dari penjual lainnya namun mereka tetap menjual tanaman yang sedang tren saat ini. Seperti tanaman monstera dan aglonema.
Memang beberapa penjual tanaman saat ditemui ada yang sedang sibuk dalam mempersiapkan tanaman jualannya ke mobil pickup untuk dikirim ke pembeli dan ada juga pembeli yang datang langsung untuk sekedar melihat-lihat dan terpikat, akhirnya membeli. Namun, ada juga penjual tanaman yang saat ditemui sedang menyiram dan merawat tanamannya.
“Saya datang tiap pagi dan sore ke kios buat menyiram dan merawat tanaman saya, kalo ada yang mau beli tanaman saya, tinggal telepon atau whatsapp aja tetapi belakangan ini juga lagi sepi pembelinya,” ungkap Pak Melih selaku penjual tanaman hias.
Kurangnya cara mempromosikan penjualannya merupakan masalah yang dihadapi oleh beberapa penjual tanaman yang saya temui. Berdasarkan hasil survey lapangan hanya dua penjual tanaman yang sudah memasarkan tanamannya melalui toko online selebihnya hanya mengandalkan pembeli yang datang ke kiosnya.
Sehingga hal tersebut kurang bisa menjangkau pembeli diluar dari Kelurahan Meruya Selatan, padahal seharusnya tren mengkoleksi tanaman hias di masyarakat sedang mengalami peningkatan dikarenakan pandemi.
Untuk itu dibutuhkan suatu media yang dapat mempromosikan kios-kios tanaman yang ada di Kelurahan Meruya Selatan. Media tersebut diharapkan dapat menjangkau pembeli diluar Kelurahan Meruya Selatan.
Seperti halnya instagram yang merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Instagram juga bisa digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan suatu barang dagangan.
Informasi seputar kios seperti produk yang dijual, nomor penjual, rentang harga, dan alamat kios juga diperlukan untuk menarik minat pembeli. Pasalnya dengan begitu pembeli bisa mengetahui kios yang memiliki tanaman yang diinginkan beserta harganya. WebGIS merupakan media yang tepat untuk memuat informasi kios ditambah dengan posisi kios dalam peta.
Pak Agusta selaku Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Meruya Selatan juga mengatakan bahwa penjualan tanaman hias menjadi potensi tersendiri untuk Kelurahan Meruya Selatan dan tanaman hias menjadi penghidupan bagi beberapa warga di Kelurahan Meruya Selatan.
“Semoga WebGIS yang dibuat dapat menjadi media promosi dalam mengenalkan UMKM tanaman hias yang ada di Kelurahan Meruya Selatan dan kedepannya bisa dikembangkan lebih baik lagi sehingga dapat membantu meningkatkan kesehjateraan petani tanaman hias di wilayah kami,” ungkap Pak Agusta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H