Mohon tunggu...
Zaid HelsinkiPutra
Zaid HelsinkiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Zaid Helsinki Putra, saya merupakan seorang mahasiwa jurusan Teknik Informatika. Banyak hal yang saya ingin pelajari dalam kehidupan ini. Saya ingin mengenal lebih dekat diri saya sendiri dengan mengeksplor berbagai hal sehingga membuat saya mampu berkembang dan menjadi orang yang lebih baik ke depannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemetaan dan Navigasi: Penerapan Aljabar Linear dalam Sistem GPS

16 Mei 2024   20:47 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:52 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Sistem Pemosisian Global (GPS) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, membantu navigasi, penentuan lokasi, dan berbagai aplikasi lainnya. Di dalam bidang teknologi yang tampaknya kuat ini, terdapat pemrograman linier yang kompleks. Artikel ini akan menjelaskan cara menggunakan aljabar linear dalam sistem GPS untuk menentukan dan menavigasi lokasi secara akurat.

Dasar-Dasar Sistem GPS

Sistem Pemosisian Global (GPS) menggunakan data satelit untuk menentukan kondisi cuaca di darat. Faktor penting dalam menentukan posisi pada GPS adalah vektor aljabar. Metode trilaterasi memungkinkan GPS untuk mengubah koordinat pengguna berdasarkan jarak dan koordinat satelit. Dengan menerima sinyal dari setidaknya empat satelit, penerima GPS dapat mengetahui posisi pengguna dalam tiga dimensi: latitude, longitude, dan altitude. Matriks dan lanjar persamaan digunakan untuk memilih sistem persamaan yang muncul selama masalah koordinasi.

Penerapan Aljabar Linear dalam GPS

1. Trilaterasi dan Sistem Persamaan Linear 

  • Sistem persamaan linear untuk menentukan posisi harus diselesaikan selama proses trilaterasi. Berdasarkan jarak yang diukur dari penerima GPS ke setiap satelit, setiap satelit memberikan satu persamaan. Dengan menggunakan data dari empat atau lebih satelit, kita dapat membentuk sistem persamaan linear dengan menggunakan metode aljabar linear seperti dekomposisi matriks atau eliminasi Gauss.

2.  Pengolahan Sinyal dan Koreksi Error 

  • Dalam pengolahan sinyal, aljabar linear digunakan untuk menghilangkan gangguan dan meningkatkan akurasi data yang diterima. Metode seperti Filter Kalman menggunakan aljabar linear untuk memperkirakan posisi data yang bising dan tidak sempurna.

3. Transformasi Koordinat 

  • Dalam navigasi dan geodesi, transformasi koordinat dari sistem ECEF (berpusat di Bumi, Berpusat di Bumi) ke sistem koordinat geodetik (latitud, longitude, dan ketinggian) adalah proses penting. Sistem ECEF adalah sistem kartesian tiga dimensi yang berpusat di pusat massa Bumi dan berputar bersama Bumi, sehingga satelit menggunakan koordinat dalam sistem ini untuk menentukan posisi relatif terhadap Bumi. Namun, untuk pengguna di permukaan Bumi, sistem koordinat geodetik lebih umum digunakan daripada sistem ECEF.

    Untuk mengubah koordinat kartesian menjadi koordinat geodetik, proses transformasi ini menggunakan rumus trigonometri dan aljabar linear. Perhitungan dimulai dengan menghitung jarak radial dari pusat Bumi. Selanjutnya, kita menghitung lintang sebagai sudut antara vektor posisi satelit dan bidang ekuator, dan kita juga menghitung bujur dengan mempertimbangkan sudut relatif terhadap meridian utama. 

  • Perbedaan antara jarak radial dan radius Bumi di lokasi tertentu dapat digunakan untuk menentukan ketinggian di atas permukaan Bumi. Aljabar linear memungkinkan perhitungan ini dilakukan secara efisien dan memastikan bahwa posisi dapat ditampilkan dalam format yang lebih mudah dipahami. Selain itu, aljabar linear dapat digunakan untuk berbagai aplikasi bermanfaat seperti pemetaan, navigasi GPS, dan navigasi.

4.  Kombinasi Data dari Berbagai Sumber

  • Sistem navigasi inersial (INS) adalah sistem navigasi yang menggunakan sensor. Accelerometer mengukur gerakan translasi, dan gyroscope mengukur gerakan rotasi dari platform di mana sensor dipasang. Pengukuran inersial saat ini dilakukan oleh modul yang dikenal sebagai unit pengukuran inersial (IMU). IMU mengeluarkan data gerakan mentah yang digunakan oleh bagian lain dari INS, biasanya bersamaan dengan masukan GNSS dan mungkin sensor lainnya.

    Selain accelerometer dan gyroscope, INS juga dapat menggunakan sensor lain seperti GNSS (Global Navigation Satellite System) untuk memperoleh data posisi tiga dimensi dan magnetometer untuk mengukur arah relatif terhadap utara magnetik. Dengan menggabungkan data dari berbagai sensor ini menggunakan aljabar linear, INS dapat melakukan peningkatkan akurasi dan keandalan navigasi, terutama ketika sinyal GNSS tidak tersedia atau terganggu.

Aplikasi Praktis GPS dengan Aljabar Linear

  • Navigasi Kendaraan: Aljabar linear membantu sistem navigasi kendaraan menemukan rute terbaik, menghindari kemacetan, dan memperkirakan waktu kedatangan.
  • Pemetaan dan Surveying: Untuk pemetaan dan survei, GPS mengumpulkan data geospasial dan kemudian mengolahnya untuk menghasilkan peta yang akurat. 
  • Teknologi Drone: Drone menggunakan GPS untuk navigasi dan stabilisasi posisi secara otomatis, dan aljabar linear memungkinkan manuver yang rumit dan mempertahankan jalur penerbangan yang tetap. 

Kesimpulan

Dari trilaterasi hingga pengolahan sinyal dan transformasi koordinat, aljabar linear memastikan kita dapat memetakan dan menavigasi dunia dengan presisi tinggi. Ini adalah fondasi matematis yang mendukung fungsionalitas dan akurasi sistem GPS. Inovasi lebih lanjut dalam bidang pemetaan dan navigasi dapat terjadi dengan memahami matematika yang mendasari teknologi ini.

 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun