" Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bahwa dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dibumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai ( Islam) . Dan Dia benar-benar akan mengubah ( keadaan ) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu dengan tidak mempersekutukanKu dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa ( tetap ) kafir setelah janji itu, maka mereka itulah orang-orang fasik. ( An Nur Ayat 55 )
M. Quraish Shihab mendefenisikan amal shaleh adalah pekerjaan yang apabila dilakukan tidak menyebabkan dan mengakibatkan mudarat ( kerusakan ) atau bila pekerjaan itu dilakukan akan diperoleh manfaat dan kesucian.
Jelaslah bahwasannya pekerjaan amal shaleh menjadikan pelakunya mulia disisi Allah Swt juga pada orang-orang disekitarnya. Ali ibn Abi Thalib berkata, "Nilai seseorang itu menurut kadar karyanya."
Jika sudah mulia disisi Allah Swt dan orang disekitarnya tidak usah dicari dan dikejar otomatis keberuntungan dalam 3 hal ini didapat.
1. Terkenal
Pelaku amal shaleh senantiasa menyuarakan kebaikan dan kesabaran ditengah-tengah masyarakat untuk keselamatan bersama. Lisan, perbuatan dan pemikiran brilyannya dapat menjadi solusi aneka persoalan yang dihadapi masyarakat. Sehingga namanya menjadi buah bibir orang banyak.
2. Di sukai
Banyak orang terkenal namun belum tentu disukai. Namun tidak bagi pelaku amal shaleh karena mayoritas masyarakat sudah menjadikannya tempat tanya dan suri tauladan, bahkan dengan suka rela mereka menjadi pengikut setia pelaku amal shaleh tersebut.
3. Di pilih
Jika masyarakat sudah menjadikannya tempat tanya dan suri tauladan maka mereka yang simpati dengan tulus memintanya untuk menjadi pemimpin mereka. Dengan demikian otomatis mereka akan memilih pelaku amal shaleh tersebut untuk jadi Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota.
Perhatikanlah sabda Rasulullah SAW
" Jangan engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa diminta niscaya engkau akan ditolong. Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu niscaya ia akan dibebankan kepadamu." (Riwayat Bukhari)
Wallahu 'alam bissawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H