Mohon tunggu...
Zahy Riswahyudha Ariyanto
Zahy Riswahyudha Ariyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Surakarta

Aktivis Pendidikan dan Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Banyak Kosakata Asing yang Padanannya dalam Bahasa Indonesia Tidak Familiar?

3 November 2023   22:44 Diperbarui: 3 November 2023   23:03 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://klasika.kompas.id/ 

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Meskipun begitu, seringkali kita merasa asing dengan padanan kata bahasa Inggris  dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa yang indah dan kaya akan makna, seringkali memunculkan kebingungan bagi pembelajar dan penuturnya, terutama terkait dengan padanan kata yang terasa tidak familiar. Fenomena ini bisa menjadi tantangan yang menarik untuk dieksplorasi, sekaligus mengungkap latar belakang dan sebab di balik perbedaan tersebut. 

1. Globalisasi dan Pengaruh Budaya Global

Pertumbuhan globalisasi telah membawa bahasa Inggris menjadi bahasa lingua franca, digunakan di berbagai sektor seperti teknologi, ekonomi, hiburan, dan ilmu pengetahuan. Sebagai hasilnya, banyak istilah, frasa, atau kata-kata dalam bahasa Inggris yang digunakan tanpa diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia.

Misalnya, istilah "internet," "email," "software," atau "marketing" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari tanpa padanan langsung dalam bahasa Indonesia. Penggunaan istilah bahasa asing ini dalam bahasa sehari-hari telah menciptakan ketidakfamiliaran bagi beberapa orang yang mungkin tidak terbiasa dengan kosakata tersebut.

2. Perkembangan dalam Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Perkembangan pesat dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan sering kali menimbulkan konsep baru yang sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan penggunaan kata atau frasa bahasa Inggris yang belum memiliki padanan kata yang jelas dalam bahasa Indonesia.

Sebagai contoh, istilah "artificial intelligence" atau "machine learning"  memiliki kesulitan untuk diterjemahkan secara tepat ke dalam bahasa Indonesia. Dalam beberapa kasus, penggunaan padanan kata bahasa Indonesia mungkin belum lazim atau belum diterima secara luas.

istilah-istilah ini berasal dari terminologi bahasa Inggris yang menggambarkan konsep dan proses yang mungkin sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia. Kendala utamanya adalah kompleksitas dan kedalaman makna yang terkandung dalam konsep-konsep ini. Misalnya, dalam "artificial intelligence," konsepnya tidak hanya melibatkan pemikiran komputasi tetapi juga pengambilan keputusan, pemahaman bahasa manusia, dan sebagainya. Hal ini membuat sulit untuk menemukan padanan kata yang pas dalam bahasa Indonesia yang mampu menyampaikan semua kompleksitas tersebut.

3. Preferensi dan Kebiasaan Penggunaan Bahasa

Budaya populer, terutama melalui media, film, musik, dan literatur, juga memainkan peran besar dalam mempopulerkan penggunaan bahasa Inggris di kalangan masyarakat. Terkadang, istilah atau frase dalam bahasa Inggris diadopsi langsung tanpa mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia karena lebih umum, atau mungkin lebih sering terdengar dan familiar di telinga masyarakat.

Pengaruh budaya populer, terutama media, film, musik, dan literatur, sering kali memperkuat preferensi penggunaan bahasa Inggris di kalangan masyarakat. Istilah atau frasa dalam bahasa Inggris seringkali diadopsi langsung tanpa dicari padanan kata dalam bahasa Indonesia karena terasa lebih umum atau lebih akrab di telinga masyarakat. Media dan hiburan sering menggunakan bahasa Inggris sebagai bagian dari gaya atau citra modern dan global, menciptakan kesan bahwa penggunaan bahasa Inggris adalah simbol modernitas, trendi, dan koneksi dengan budaya global.

Film, acara televisi, dan musik dari luar negeri umumnya menggunakan bahasa Inggris, yang kemudian dapat mempengaruhi preferensi penonton atau pendengar untuk mengadopsi istilah-istilah bahasa Inggris tersebut. Dalam beberapa kasus, bahkan saat terdapat padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk istilah tersebut, penggunaan bahasa Inggris tetap dipilih karena memiliki daya tarik tersendiri dalam konteks budaya populer global.

Ini mengakibatkan istilah-istilah bahasa Inggris menjadi lebih umum digunakan daripada padanan kata bahasa Indonesia, terutama di kalangan yang lebih muda atau yang terpapar lebih banyak dengan media asing. Kesinambungan penggunaan bahasa Inggris dalam budaya populer membantu dalam mempertahankan dan memperkuat dominasi istilah asing di antara masyarakat, menjadikan bahasa Inggris sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya dan komunikasi sehari-hari.

Pola pikir yang berkembang di masyarakat terkadang mendorong penggunaan bahasa asing. Terutama dalam lingkungan pendidikan, pemakaian istilah bahasa Inggris dianggap sebagai prestise atau menunjukkan keterkini-an dalam dunia global yang terhubung erat.

Ketidakfamiliaran ini juga mencerminkan dinamika bahasa yang terus berubah. Bahasa hidup dan selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penggunaan kosakata bahasa asing yang meresap ke dalam bahasa Indonesia adalah refleksi dari evolusi bahasa dalam mengakomodasi perubahan dan perkembangan di berbagai bidang.

Padanan kata bahasa Inggris yang terasa asing dalam bahasa Indonesia mengakibatkan kebingungan di kalangan masyarakat. Pengaruh globalisasi, perkembangan teknologi, preferensi penggunaan bahasa, dan perubahan pola pikir masyarakat memainkan peran dalam fenomena ini.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, anak bangsa yang dilahirkan di tanah air Indonesia. Meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama. Namun, bukan berarti kita menolak dan menyingkirkan bahasa asing. Kita harus memegang teguh  Trigatra Bangun Bahasa yaitu utamakan bahasa Indonesa, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.

#SalamBahasa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun