Surabaya - Fenomena kotak kosong telah terjadi di Surabaya dan termasuk fenomena baru di kalangan Miilenial hingga Gen Z. Di Surabaya sendiri, kotak kosong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kali ini adalah  fenomena di mana pemilih diberikan dua pilihan yaitu antara calon walikota yang lama atau memilih kotak kosong. Adanya kotak kosong ini sekaligus sebagai bentuk protes karena adanya ketidakpuasan pada kepemimpinan sebelumnya, Hal ini menjadi perhatian dalam beberapa pilkada, meskipun Surabaya sendiri dalam beberapa tahun terakhir tidak mengalami situasi seperti ini.
Pada hari Rabu 27 November 2024, Eri Cahyadi mencoblos di TPS 04 Kelurahan Karah. Eri Cahyadi ini merupakan calon petahana di pemilihan Wali Kota Surabaya periode 2024-2029, beliau datang ke TPS ditemani dengan istri dan kedua anaknya Alfanana Puteri dan Rahmat Haidar Pasha. Eri Cahyadi berada di TPS 04 Kelurahan Karah sekitar pukul 07.57 WIB.
Firdaus Alamsyah sebagai gen z berpendapat bahwa munculnya fenomena kotak kosong ini dikarenakan adanya trust issue dari walikota sebelumnya.
"Fenomena kotak kosong ini mungkin muncul,karena warga Surabaya itu trust issue sama walikota sebelumnya" jelas Firdaus Alamsyah saat ditemui di TPS 26 kota Surabaya, Rabu 27 November 2024.
Ia juga menjelaskan bahwa pekerjaan dan pembangunan yang kurang merata,merupakan alasan dari trust issue para warga yang memilih kotak kosong
"Mungkin pekerjaan dan pembangunannya yang kurang merata,terus masih sering terjadinya banjir,macet yang sering terjadi di Surabaya" tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya belum pernah terjadi fenomena kotak kosong ini
"Sebelumnya belum pernah ada kotak kosong,baru tahun ini aja" jelasnya.
Warga lokal Surabaya, Ibu Titik mengatakan pada pilkada di Kota Surabaya ini, dirinya berharap agar calon wali kotanya bisa memberikan yang terbaik kepada para warganya.
"Yang kami harapkan semoga dia menjadi calon walikota yang semula,membenahkan keluarga Surabaya menjadi sehat jasmani, rohani dan juga menjadi warga yang mencintai semua rakyat yang ada di wilayah Surabaya"
Ia juga menanggapi terkait adanya kampanye kotak kosong ini, dengan menyampaikan bahwa kotak kosong ini belum nyata dan belum terlaksana.
"Yang saya menyampaikan ke warga kebetulan saya sebagai KSH, yang saya sampaikan kenapa kita memilih kotak kosong, kita sudah mempunyai calon yang kita pilih dan yang sudah mengangkat derajat wanita seluruh kota Surabaya, buat apa kita milih kotak kosong yang belum nyata dan belum terlaksana " terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa tingkat partisipasi pemilih tidak menurun.
"Kalo menurut saya tidak ada yang menurun,karena kemaren juga saya mempromosikan tentang bapak walikota bahwasanya di kelurahan Kepangrajan memilih dia, tidak akan memilih kotak kosong " tambahnya.
SH, selaku timses di Banyu Urip Lor kota Surabaya, Yakni di TPS 26 menjelaskan tentang adanya tantangan terbesar yang dihadapi timses dalam kampanye melawan kotak kosong ini merupakan hanya sebuah penggembosan saja.
"Gini ya, itu kotak kosong itu hanya penggembosan saja sebetulnya, kalo misalkan pencapaian ga sampai 50% lebih, berarti wali kota itu nggak bakalan jadi, soalnya hanya penggembosan ya" jelasnya.
Ia juga menyampaikan usahanya untuk meningkatkan partisipasi pencoblosan pada Rabu 27 November 2024, yaitu dengan melakukan kampanye kepada seluruh warga
"Mengkampanyekan kepada seluruh warga supaya ikut mencoblos" ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pasangan calon tunggal bisa berkampanye, mengingat adanya opsi kotak kosong dibeberapa daerah terutama di daerah Surabaya,Yakni dengan kampanye yang berbentuk sosial.
"Mungkin kampanyenya yang berbentuk sosial ya, jadi ngga koar-koar di lapangan, terus datengin dari rumah kerumah, dor to dor gitu supaya mereka itu tau bahwa pemimpin yang akan kita pilih itu akan mensejahterakan kehidupan dimasyarakat kita nanti, mungkin seperti itu usulan saya" terangnya.
Jadi, dengan adanya opsi kotak kosong. Kotak kosong menjadi simbol protes masyarakat terhadap minimnya pilihan atau ketidakpuasan terhadap calon tunggal. Meski sering dianggap sebagai kelemahan demokrasi, kehadiran kotak kosong juga menunjukkan bahwa pemilih tetap memiliki suara dalam menentukan hasil akhir, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kompetisi politik yang sehat untuk menjaga kualitas demokrasi.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI