Danarto (27 Juni 1941 - 10 April 2018) adalah seorang sastrawan Indonesia yang mana karyanya terkenal di Indonesia diantaranya adalah kumpulan cerpen Godlob. Ia merupakan pelopor aliran sastra realisme magis di Indonesia. Danarto dilahirkan di Kabupaten Sragen oleh ibunya yang bernama Siti Aminah. Ayah Danarto bernama Djakio Hardjosoewarno. Ibu nya bekerja sebagai pedagang di pasar sedangkan ayah nya bekerja sebagai seorang buruh di Pabrik Gula Modjo.
Danarto menempuh pendidikan tinggi di Akademi Seni Rupa Indonesia yang berada di Kota Yogyakarta. Selama  kuliah, ia aktif dalam Sanggar Bambu yang pada saat itu dipimpin oleh pelukis bernama Sunarto. Pada tahun 1950 an, ia bergabung dengan Sanggar Bambu di Yogyakarta. Kemudian Danarto pun menjadi salah satu pendiri Sanggar Bambu di Jakarta.
Pada karya penulisan cerpen nya Danarto tidak mengikuti kaidah penulisan sastra sama sekali. Ia mengawali cerita pendek nya dengan pemberian deskripsi yang sangat panjang. Deskripsi ini mengenai suatu latar suasana yang memperjelas penokohan, Â alur dan latar cerita.Â
Pada tanggal 10 April 2018, di ruang IGD RS. Fatmawati, Jakarta, Danarto menghembuskan nafas terakhirnya. Almarhum meninggal dunia karna kecelakaan lalu lintas, beliau tertabrak motor sehingga ada keretakan di kepala yang membuat beliau tidak terselamatkan. Danarto dimakamkan di tempat kelahirannya yaitu Sragen, Jawa Tengah.
Penghargaan yang pernah di raih Danarto adalah cerpen "Rintik" mendapatkan Hadiah Horison tahun 1968. Kumpulan cerpen Adam Ma'rifat memenangkan hadiah Sastra 1982 Dewan Kesenian Jakarta, dan hadiah buku utama 1982. Kumpulan cerpen Berhala mendapatkan hadiah yayasan buku utama departemen P&K pada tahun 1987. Karya Danarto ialah Puisi kotak sembilan (puisi), Godlob (cerpen), Obrok Owok-Owok (drama), Bel Geduweh Beh (drama), Adam Ma'rifat (kumpulan cerpen), Orang Jawa Naik Haji, Berhala (kumpulan cerpen).
Sosok Danarto ini menjadi topik dalam Pekan Kebudayaan Nasional yang diadakan oleh prodi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apasi yang dimaksud dengan Pekan Kebudayaan Nasional? Lalu apa hubungan nya dengan prodi PBSI?
Pekan Kebudayaan Nasional atau bisa di singkat menjadi PKN, merupakan agenda tahunan yang biasa di selenggarakan sebagai wujud implementasi dari agenda strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia. Pameran Pekan Kebudayaan Nasional ini mengsajikan 40 Titik Ruang Tamu. Dan pada tahun 2023 ini diselenggarakan pada tanggal 20 sampai 29 Oktober 2023.
Pada tahun ini di UIN Jakarta menyelenggarakan PKN dengan tema yang sangat menarik, yaitu "Resonansi Budaya Islam dari Ciputat untuk Dunia" yang mana ingin menghadirkan semangat pengenalan praktik kebudayaan yang diramu dalam serangkaian kegiatan sebagai wadah kolektif yang melibatkan berbagai aspek. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pun ikut berperan aktif dalam rangkaian acara PKN ini. PBSI mengatikvasi ruang lobi dan selasar lobi barat FITK UIN Jakarta sebagai ruang publik bersemangat kebudayaan.
Dalam rangka untuk memeriahkan acara PKN ini, prodi PBSI turut mengundang dosen, mahasiswa, komunitas budaya untuk terlibat aktif mengapresiasi kebudayaan islam di kampus UIN Jakarta. Di dalamnya akan ada berbagai macam kegiatan kebudayaan untuk warga UIN Jakarta dan akan ada komunitas--komunitas kesenian Ciputat. Salah satu komunitas Ciputat bekerja sama dengan Danarto DKK.Â
Selain itu prodi PBSI pun membuka Taman Bacaan Danarto di Pojok Danarto pada tanggal 21 Oktober 2023. Adanya Taman Bacaan dan Danarto DKK ini bertujuan untuk mengenang karya-karya beliau dan agar buku-buku koleksi Danarto bisa menjadi pacuan prodi PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam literasi dan budaya bagi warga Ciputat.