Mohon tunggu...
Aisyah Nur Zahwa Raniyah
Aisyah Nur Zahwa Raniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Peran Hukum Dagang Dalam Melindungi Kepentingan Pihak Yang Lebih Lemah Dalam Kontrak Bisnis

11 Desember 2024   07:38 Diperbarui: 11 Desember 2024   07:50 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hukum dagang sering memiliki peraturan khusus yang melindungi konsumen dari praktik-praktik bisnis yang merugikan, seperti hak untuk membatalkan kontrak atau hak untuk ganti rugi jika terjadi pelanggaran. Di era globalisasi, tantangan baru muncul dalam melindungi kepentingan pihak yang lebih lemah dalam kontrak bisnis. Hal ini termasuk harmonisasi hukum dagang lintas batas dan penanganan kasus-kasus yang melibatkan entitas atau individu dari yurisdiksi yang berbeda. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi peran hukum dagang dalam melindungi pihak yang lebih lemah. Perlu adanya adaptasi terhadap perubahan paradigma seperti perdagangan elektronik, privasi data, dan perlindungan konsumen dalam ekosistem digital yang terus berkembang.

            Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini secara efektif, hukum dagang dapat memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuatan antara pihak yang bertransaksi, serta meningkatkan kepercayaan dan keadilan dalam lingkungan bisnis yang kompleks. Sangat penting dalam memastikan keadilan dan keseimbangan dalam hubungan bisnis. Hal ini mencakup berbagai aspek perlindungan hukum yang dirancang untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang lebih kuat dan memastikan bahwa pihak yang lebih lemah tidak dirugikan dalam transaks komersial (Albert, dkk 2017).

Kesimpulan

Peran hukum dagang dalam melindungi kepentingan pihak yang lebih lemah dalam kontrak bisnis sangat penting untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan. Hukum dagang memiliki mekanisme untuk mengurangi ketimpangan kekuatan antara pihak-pihak yang terlibat, terutama dalam transaksi yang melibatkan pihak yang lebih kuat, seperti perusahaan besar dan konsumen atau UMKM. Prinsip-prinsip utama dalam hukum dagang yang mendukung perlindungan ini mencakup keadilan kontrak, transparansi informasi, dan penyelesaian sengketa yang adil.

 Penting bagi hukum dagang untuk mengatur ketentuan kontrak yang seimbang, menghindari klausul yang merugikan pihak yang lebih lemah, serta memberikan kewajiban transparansi dan kejelasan informasi sebelum transaksi dilakukan. Selain itu, hukum dagang juga memainkan peran dalam mengatur penyelesaian sengketa melalui alternatif seperti mediasi atau arbitrase, yang lebih mudah diakses oleh pihak yang lebih lemah.

Implementasi yang konsisten dan pengawasan yang efektif dari lembaga penegak hukum diperlukan untuk memastikan keberlanjutan prinsip-prinsip ini. Dengan kebijakan yang tepat, hukum dagang dapat menjadi alat yang efektif dalam menjaga keadilan dan kesetaraan dalam dunia bisnis, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Referensi

1. Rezky, S. (2021). Ruang Lingkup Hukum Dagang.  

2. Muskibah, M., & Hidalyah, L. N. (2020). Penerapan Prinsip Kebebasan Berkontrak Dalam Kontrak Standar Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah Di Indonesia. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 4(2), 175-194.

3. de la Tierra, A. (2017, September). Con Men. In Sociological Forum (Vol. 32, No. 3, pp. 684-686). Wiley, Springer. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun