Mohon tunggu...
Zahwa Murlian Putri
Zahwa Murlian Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Nasional

Saya merupakan mahasiswi dari Universitas Nasional yang berdedikasi kepada dunia pendidikan melalui pengalaman yang saya alami dan kemudian saya tulis dalam artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cerpen Terbaik: Mimpi Karya Anak Bangsa!

10 Desember 2020   21:27 Diperbarui: 10 Desember 2020   21:37 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Semua sibuk melatih diri menjadi lebih bagus, dan seketika, semua mempunyai lomba - lomba masing - masing. Mereka saling mengundang satu sama lain, untuk menghadiri pertunjukkan masing - masing .  " Hai.. aku ada lomba nanti hari Sabtu, jangan lupa datang untuk mendukung aku yaa !" berkata Doni, " aku juga ada lomba hari Senin" sahut Putri dan Anthon.

             Saatnya tiba hari Senin, dimana hari perlombaan Putri dan Anthon, tapi dengan tempat yang berbeda - beda. Pertama adalah perlombaan Putri, lalu siangnya adalah perlombaan Anthon. Semua menghadiri perlombaan Putri, mereka rela datang jauh - jauh ke Amerika untuk mendukung sahabatnya untuk menang.

             Saatnya pertunjukkan dimulai, suasana menjadi hening dan semua saling mendengarkan nyanyian yang dibawakan setiap peserta perlombaan, dan saatnya tiba giliran Putri untuk maju dan sebisa mungkin dia menampilkan yang terbaik untuk Indonesia. " Ini saatnya, aku harus buktikan ke seluruh dunia, bahwa disini ada aku yang berjuang untuk Indonesia, aku yakin aku pasti bisa ! " sambil memperkuatkan diri, dan Putri pun bernyanyi dengan suara indah dan mengenakan baju khas Indonesia, yaitu Sunda.

            Semua para juri dan penonton terpelongo dengan keindahan suara yang dibawakan Putri, semua bertepuk tangan, dan bahagia melihat Putri. Semua penonton, dan para juri pun  bertanya -tanya, " Dia dari negara apa ? dan apa nama baju bagus yang dia pakai " satu sama lain, saling berbisik - bisik. Dengan tegas Putri menjawab " Aku dari Indonesia, dan pakaian yang aku kenakan ini berasal dari Sunda, salah satu kebudayaan khas Indonesia." Semua yang mendengar pernyataan itu, langsung berkata " Wah.. bagus sekali yah Indonesia itu, beranekaragam budayanya, kalau begitu bulan depan aku harus ke Indonesia. "

           Putri senang, akhirnya dia bisa membuktikan kepada teman yang berasal dari Cina itu, bahwa Indonesia  bisa maju, melebihi negaranya. Anthon dan Doni pun bangga terhadap dirinya, dan siang adalah hari perlombaan Anthon, dia menunjukkan, bagaimana cara untuk melakukan tembakan dengan sasaran yang tepat dan baik, dan akhirnya Anthon juga berhasil memenangkan perlombaan itu, sambil mencium Sang Saka Merah Putih, ia bangga terhadap apa pencapaiannya itu.

          Hari - hari terus berlalu, dan saatnya tiba giliran Doni untuk mempertaruhkan nyawanya untuk Indonesia, dia melawan lawannya yang berasal dari Cina, dan pertandingan dimulai, dan tidak disangka, lawannya itu adalah anak yang dulu meledeki mimpinya, dan disitu, Doni ingin membuktikkan kepadanya bahwa tiada yang tidak mungkin untuk meraih mimpi.

          Semua dalam keadaan tegang, karena keduanya sama - sama tidak tertandingi. Namun dengan semnagatnya untuk Indonesia, Doni akhirnya menjadi juara, sementara lawannya itu, malu dan meminta maaf kepada Doni, lawannya itu berkata kepada Doni " Hebat !!!  selamat yaa, dan maaf yaa untuk kejadian waktu itu" sambil menepuk pundaknya Doni, dan Doni memaafkan kejadia itu.

          Sang Saka Merah Putih pun dikibarkan paling atas dari bendera negara lainnya, dan sambil mendengar lagu Kebangsaan Indonesia Raya, semua yang ada di stadion itu memegang dadanya sambil bernyanyi dengan khidmat.

         Semua saling bergembira, satu sama lain akhirnya Doni, Putri, dan Anthon bisa mematahkan apa yang dulu dihinakan oleh temannya yang berasal dari Cina itu, mereka semua kembali  Indonesia, mereka percaya bahwa tidak ada, yang tidak mungkin kalau diawali dengan kerja keras dan berdoa. Namun mereka tetap berjanji untuk tidak berlaku sombong .

          Mereka semua kembali ke Indonesia, dan berhasil mencetak prestasi untuk Indonesia, dan dengan janji yang pernah meraeka ucapkan, mereka semua berkumpul di lapangan, dimana tempat mereka bermain dulunya, dan mereka dengan rasa tulus dan bangga menancapkan Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan.

         Dengan angin yang sepoi - sepoi, matahari yang mau menurunkan sinarnya, dan suara burung yang berkicauan, bendera berhasil dikibarkan. Mereka bernyanyi dan sambil mengeluarkan air mata, bahwa mereka akhirnya berhasil juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun