Mohon tunggu...
zahwa laudya
zahwa laudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   00:27 Diperbarui: 22 Agustus 2024   01:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di tengah Arus Modernisasi
di Sektor Pendidikan

Di era globalisasi yang sangat didominasi modernisasi, pendidikan dengan berbasis kearifan lokal menghadapi tantangan besar. Modernisasi seringkali membawa perubahan yang cepat dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Di tengah dinamika tersebut, kearifan lokal penting sifatnya untuk dilestarikan dan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan agar dapat menjamin kelestarian identitas budaya dan nilai-nilai lokal yang sangat berharga.

Pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan pendekatan yang menekankan pada pemanfaatan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal dalam proses belajar mengajar. Pendekatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, namun juga mencakup pemahaman dan penghormatan terhadap tradisi, bahasa, dan kearifan masyarakat lokal yang unik. Penting untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga memiliki rasa jati diri dan kebanggaan terhadap budaya sendiri, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga akar budaya mereka.

Namun, modernisasi seringkali mengedepankan kurikulum universal dan cenderung mengabaikan nilai-nilai lokal. Kurikulum yang berfokus pada kebutuhan global dapat menyebabkan hilangnya pengetahuan lokal yang berharga. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan global dan melestarikan kearifan lokal yang sangat penting untuk keberagaman budaya.

Pengintegrasian kearifan lokal ke dalam kurikulum modern dapat dilakukan melalui pengembangan bahan ajar yang relevan dengan konteks budaya lokal, pelibatan masyarakat dalam proses pendidikan, dan penguatan program pelatihan bagi para pendidik. Dengan langkah tersebut, pendidikan dapat menjadi wadah yang memperhatikan perkembangan terkini tanpa mengabaikan identitas budaya lokal yang mendalam.

Kesimpulannya, menjaga keseimbangan antara kebutuhan global dan pelestarian budaya lokal adalah kunci untuk memastikan pendidikan yang komprehensif dan berakar pada identitas budaya yang kaya raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun