Mohon tunggu...
Zahwal
Zahwal Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Hello World!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi RTLH: Diskusi dan Membuka Pemahaman tentang Rumah Tidak Layak Huni

21 September 2022   18:57 Diperbarui: 28 April 2024   08:29 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin (12/09), Mahasiswa Unnes Giat 2 mengadakan sosialisasi rumah tidak layak huni (RTLH) di balai Desa Pener, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu kader PKK, masyarakat, dan perangkat Desa Pener. Sosialisasi ini dilakukan bertujuan mengoptimalkan edukasi bantuan stimulan untuk pembangunan rumah tidak layak huni di Desa Pener.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari pendataan simperum yang dilakukan mahasiswa Unnes Giat 2 di 5 dusun Desa Pener, yaitu Dusun Pener, Dusun Kauman, Dusun Tegalan, Dusun Kebandingan, dan Dusun Pangadegan. Sosialisasi ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Beberapa masyarakat memberi tanggapan mengenai bantuan yang salah sasaran, ada pula yang mengharapkan peninjauan ulang data simperum.

''Banyak bantuan yang tidak tepat sasaran karena bantuan tersebut diberikan kepada orang-orang itu-itu saja. Dulu janjinya kalau satu orang sudah mendapat bantuan ya gantian dengan yang lain. Kasihan yang benar-benar membutuhkan bantuan,tetapi yang dapat malah orang mampu,'' ujar Wati, warga Dusun Kebandingan.

Baca Juga: Virus Kotoran Kucing Apakah Bahaya?

Nila, pemateri sosialisasi RTLH, menyampaikan data yang berasal dari pusat tidak dapat dijadikan patokan dalam pembagian bantuan RTLH ke masyarakat.

''Kita tidak tahu apakah mereka memiliki kepemilikian harta yang lebih banyak dibandingkan orang yang rumahnya tidak layak atau mereka sengaja membiarkan rumahnya seperti itu kan kita tidak tahu. Jadi, perlu adanya konfirmasi dan sosialisasi agar nantinya bisa memilah mana rumah yang layak dan mana yang tidak layak,'' ungkapnya

 Pendataan simperum oleh mahasiswa Unnes Giat 2 Desa Pener/dokpri
 Pendataan simperum oleh mahasiswa Unnes Giat 2 Desa Pener/dokpri
                                                                             

Sebelum sosialisasi, pada saat pendataan simperum diketahui bahwa rumah yang terdapat di Desa Pener beberapa masih tergolong rumah tidak layak huni (RTLH). 

Maka dari itu, tim Unnes Giat Desa Pener memberikan sosialisasi agar masyarakat, ibu-ibu kader PKK, dan perangkat desa dapat memahami rumah layak huni dan kriteria pendataan simperum. Sosialisasi giat ini diawali dengan pemberian materi seputar rumah layak huni, kemudian dilanjutkan pemaparan program Unnes Giat. Di akhir kegiatan, dilakukan diskusi terkait rumah layak huni bersama perangkat desa.

Suwono, Kepala Desa Pener, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat tepat untuk dilaksanakan. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat dapat memahami konsep rumah layak huni dan mengetahui proses apabila terdapat bantuan tidak tepat sasaran.

'' Kami harap kegiatan sosialisasi ini dapat memberi paham masyarakat terkait rumah layak huni dan apabila terdapat bantuan tidak tepat sasaran tentunya dapat koordinasi dengan petugas, kalau bisa dialihkan ya dialihkan, kalau tidak ya nanti bersama masyarakat musyawarah melalui rembug desa,'' jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun