Yogyakarta, Indonesia -- Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin secara efektif, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Salah satu komplikasi serius yang muncul adalah luka diabetik, yang umumnya muncul pada kaki dan memerlukan penanganan khusus. Luka diabetik yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu infeksi berkepanjangan yang berujung pada amputasi. Menanggapi permasalahan tersebut, lima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim PKM-RE Sobatepat menginovasikan sebuah sediaan patch topikal yang dapat membantu penyembuhan luka diabetik.
Dua Produk Lokal Sebagai Bahan Aktif
Dalam proses pembuatan patch nanoemulgel digunakan dua bahan alami lokal Indonesia, yaitu minyak ikan patin (Pangasius micronema) dan biosilika ampas tebu sebagai bahan aktif. Minyak ikan patin mengandung asam lemak essensial omega-3 yang telah terbukti dapat membantu proses penyembuhan luka. Biosilika hasil ekstraksi ampas tebu juga berperan sebagai antibakteri dalam membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. penggunaan ampas tebu sebagai bagian terbesar dari limbah tebu akan mengurangi masalah lingkungan sebagai salah satu upaya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.Â
Proses Pembuatan Patch
Sampel ampas tebu diekstraksi dengan menggunakan metode sol-gel menghasilkan serbuk biosilika. Serbuk biosilika yang dihasilkan diformulasikan dengan minyak ikan patin membentuk nanoemulsi. Selanjutnya, nanoemulsi diukur partikelnya menggunakan particle size analyzer. Nanoemulsi selanjutnya diberi penambahan basis gel hingga membentuk nanoemulgel dan dibuat sediaan patch. Pada penelitian ini kami membuat tiga jenis formulasi dengan kandungan bahan aktif yang berbeda-beda pada setiap formulasinya.
Uji In Vivo
Pengujian pengaruh patch terhadap proses penyembuhan luka diabetik dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus galur wistar. Tikus model diabetes dibagi kedalam lima perlakuan kelompok yang berbeda berdasarkan jenis formulasinya. Tikus diberi luka dibagian punggung dan diberi perlakuan pemberian patch yang berbeda pada masing-masing kelompok. Selanjutnya, pengamatan terhadap diameter luka dilakukan mulai hari ke-1 hingga hari ke-7.Â
Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa patch nanoemulgel minyak ikan patin dan biosilika ampas tebu secara signifikan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan praklinis dalam pengembangan terapi komprehensif luka diabetik. Dengan itu, diharapkan kami dapat berkontribusi dalam mendorong kehidupan yang sehat dan kesejahteraan bagi semua orang.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Belmawa Kemendikbudristek atas pendanaannya dalam penelitian ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada UGM, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Biologi yang telah mendukung oenuh kegiatan penelitian PKM kami. Juga tak lupa terima kasih kepada dosen pendamping kami, Bapak Dr. Â Adhyatmika, M. Biotech.,Apt.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H