Kesimpulan dan rekomendasi penelitian di masa depan
Beberapa perusahaan terbesar di AS yang diwakili telah mengalami perubahan signifikan dalam bentuk distribusi sebagian besar ukuran keuangan standar yang digunakan untuk mengukur modal kerja dan praktik peningkatan proses selama periode waktu yang panjang: 1990-2017. Perubahan ini tidak terbatas pada satu segmen periode studi dan terjadi di seluruh 27 tahun yang diteliti. Dampaknya juga terjadi di setiap kategori industri yang diteliti, meskipun kelompok-kelompok tersebut berada pada klasifikasi industri satu digit. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan terbesar tampaknya telah terlibat dalam perbaikan berkelanjutan atau program manajemen modal kerja yang menghasilkan peningkatan kinerja. Perbaikan-perbaikan ini telah terbukti secara positif mempengaruhi nilai pasar perusahaan-perusahaan baik secara absolut (total nilai pasar perusahaan) maupun relatif (Tobin's Q). Peningkatan nilai pasar ini terlihat jelas pada semua kelompok industri yang diteliti dengan beberapa ukuran modal kerja yang lebih penting bagi kelompok industri tertentu.
  Temuan ini memiliki implikasi bagi para manajer industri. Secara khusus, ada tiga hal utama yang menarik bagi industri. Pertama, perusahaan mendapat manfaat dari penerapan praktik manajemen modal kerja tidak hanya berdasarkan indikator kinerja utama (KPI) operasional internal mereka, tetapi juga berdasarkan penilaian eksternal perusahaan oleh pihak luar. Hal ini memperkuat pentingnya upaya-upaya tersebut bagi industri. Kedua, industri yang berbeda telah membuat tingkat kemajuan yang berbeda dalam mencapai kemajuan dalam pengelolaan modal kerja. Untuk praktisi di bidang pertambangan dan konstruksi (kode SIC 1000-2000), keuangan (kode SIC 6000-7000) dan bidang jasa bisnis (kode SIC 7000- 8000), masih ada peluang yang lebih besar untuk perbaikan. Ketiga, terdapat variasi dan kemencengan yang signifikan di seluruh industri yang menunjukkan bahwa manajemen modal kerja sangat bervariasi di masing- masing industri. Hal ini menciptakan peluang bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja di perusahaan-perusahaan yang tertinggal dengan mengikuti praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh para  pesaing. Peluang seperti itu cenderung lebih besar pada perusahaan yang lebih kecil, tetapi ada juga di beberapa perusahaan besar.Penelitian di masa depan dapat berfokus pada apakah langkah-langkah keuangan tertentu menangkap lebih banyak dampak dari perubahan kebijakan manajemen modal kerja karena sifat industrinya. Sebagai contoh, industri jasa yang tidak memproduksi suku cadang atau komponen mungkin memiliki persediaan yang sangat rendah dan saldo utang yang sangat  rendah sehingga perputaran persediaan dan hari utang yang belum dilunasi mungkin hanya berdampak kecil pada kinerja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H