Mohon tunggu...
Zahwa Angelica
Zahwa Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kediri

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Refleksi Diri selama Perkuliahan Kewarganegaraan

27 Mei 2022   12:13 Diperbarui: 27 Mei 2022   12:19 4660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa sudah melaksanakan kuliah selama 2 semester. Dalam tugas semester 2 ini saya dan teman-teman cukup tertantang karena harus ketempat-tempat yang tidak pernah kami jangkau sebelumnya. Seperti pengalaman mengunjungi tempat ibadah umat lain, yaitu gereja, vihara, klenteng, dsb. Jika ada tugas seperti berkunjung kami biasanya berangkat bersama-sama dan mewawancarai bersama. 

Kalau kelebihan kita berkunjung bersama ialah menghemat biaya dan lebih percaya diri. Tapi kekurangannya materi yang kami dapat sama tetapi kami harus mengulas dengan bahasa yang berbeda agar pembaca tertarik dengan bacaan-bacaan kami.

Untuk pertemuan pertama hingga terakhir pada mata kuliah kewarganegaraan ini saya dan teman-teman memulai dengan menulis artikel di laman internet. Jika dulu di semester 1 saya dan teman-teman menulis lalu mendiskusikan bersama di kelas. 

Kali ini pada semester 2 saya dan teman-teman berkunjung ke tempat-tempat yang di tugaskan dan mengulasnya kedalam tulisan lalu diunggah di internet. Pada penugasan semester 2 ini kami melakukan secara individu.

Selama perkuliahan semester 2 ini terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil. Yang pertama mengenai toleransi keberagaman beragama. Hal yang dapat saya pelajari dari apa yang sudah disampaikan oleh narasumber adalah toleransi bisa terus terjalin jika mereka tetap berpegang teguh pada sifat saling menghargai. Semua agama memiliki aqidah atau keyakinan masing-masing yang mereka anut. 

Dan kita sebagai warga negara Indonesia pun juga memiliki hak dalam memilih agama atau keyakinan yang kita anut. Jadi kita tidak boleh memaksa orang lain untuk berkeyakinan sama dengan kita.

Yang kedua mengenai tradisi di desa saya sendiri. Hal yang dapat saya pelajari dari apa yang sudah disampaikan oleh narasumber adalah pemahaman. Bisa dibilang dulu saya hanya sekedar tahu tapi tidak paham mengenai tradisi-tadisi di desa saya. Setelah ada tugas mewawancarai pemuka desa saya jadi lebih paham arti dan maksud dari tradisi tersebut. Banyak sekali makna-makna yang terkandung didalamnya seperti Tradisi "megengan". 

Istilah megengan secara harfiah berarti "menahan". Kata menahan erat kaitannya dengan puasa, bahkan bisa dikatakan sebagai inti pelajaran dari puasa itu sendiri. Rupanya, itu juga merupakan pesan dan seruan bagi masyarakat untuk mempersiapkan salah satu rukun Islam.

Yang ketiga mengenai pemilu di Indonesia. Hal yang dapat saya pelajari dari apa yang sudah disampaikan oleh narasumber adalah pemahaman. Meski dari SD kita sudah di beri bekal tentang pendidikan kewarganegaraan tetapi rasanya itu masih kurang dan ilmu itu terasa seperti ilmu sesaat yang berada di otak. Tapi saat saya mewawancarai sendiri tentang hal ini saya merasa lebih paham dan mengerti, bahkan ilmu ini terasa lebih tertanam di otak.

Yang keempat mengenai kehidupan orang lain. Mungkin terasa aneh jika saya bertanya masalah kehidupan pribadi orang lain tetapi konteks yang saya maksud disini mengenai pelajaran hidup yang di dapat narasumber yang jika diceritakan kepada orang lain orang itu dapat mengambil hikmahnya. Seperti hikmah dari rasa syukur dan bekerja keras.

Yang kelima mengenai guru ngaji. Setelah saya menulis saya juga berasa mengenang masa kecil saya yang bisa dibilang sangat membahagiankan dan sangat berwarna. Banyak kenangan yang tidak bisa saya ulangi karena tempat saya bermain dulu sudah beralih fungsi menjadi rumah. 

Dan teman-teman saya sekarang sudah sibuk dengan kehidupan orang dewasa. Sepertinya mulai sekarang saya akan lebih mengabadikan moment-moment bersama orang-orang agar setidaknya tidak hanya terkenang di otak tapi juga digambar.

Dalam pembuatan tugas kuliah kewarganegaraan dan pembuatan refleksi diri ini saya merasa kurang maksimal karena bisa dibilang saya kurang literasi. Saya kurang suka membaca dan menulis. Karena memang bisa dibilang saya tidak terbiasa. Saya cenderung suka mendengar, mencoret-coret, dan menggambar. 

Sedangkan tugas-tugas kuliah saya hampir 85% adalah membaca dan menulis. Hal ini cukup menantang untuk tipe orang seperti saya. Jadi untuk kedepannya saya mungkin akan mengisi leiburan saya dengan membaca buku. Agar setidaknya saya bisa nyaman karena telah terbiasa membaca.

Tidak lupa saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah atas rahmat serta karunia-Nya saya dan teman-teman dapat menyelesaikan kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah Kewarganegaraan ini dengan baik tanpa kendala yang berarti. Saya juga berterima kasih banyak kepada bapak Edi Purwanto,M.Si yang telah memberikan tugas yang bermanfaat sekali bagi saya dan teman-teman. 

Saya juga berterima kasih kepada Ayah, Ibuk, Jafria, Bapak Paulus Soni, Ibu Pendeta Sri,Pak Romadhon, Pak Dolah, Pak Waqin, Bu Suti, Pak No, dan De Rukin yang telah memberi banyak sekali pembelajaran, pengetahuan, dan pengalaman baru kepada saya. 

Saya juga berterima kasih kepada keluarga, doi, dan teman-teman, karena sudah memberi saya dukungan. Sejauh yang saya yakini, mempunyai seseorang yang bisa diandalkan itu adalah hal yang sangat penting. Kita tidak mungkin berada di posisi yang nyaman pasti ada kalanya kita merasa terpuruk. 

Memiliki seseorang yang bisa mendengarkan segala keluh kesah kita tanpa membocorkan ke orang lain adalah yang menenangkan bagi diri kita. Terima kasih buat semua yang telah membaca tulisan sederhana saya dari awal. 

Saya juga berharap semoga kemampuan membaca dan menulis saya tidak berhenti di sini, mungkin saya akan mencoba menulis hal-hal sederhana seperti rangkuman kuliah saya pada hari itu atau entah bagaimana. Intinya saya tidak ingin berhenti samapi di titik ini. Minta doanya ya semoga bisa segera terealisasikan. Semoga hari kalian selalu menenangkan dan membahagiakan. Semoga ilmu yang saya dapat juga bermanfaat, berkah dan barokah. Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun