Rabu (29-08-2023) di MA An-Nur Bululawang telah berlangsung kegiatan Sosialisasi anti rokok bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang bertemakan tentang "Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok". Dalam acara tersebut dihadiri juga oleh Kepala Sekolah MA An-Nur Bululawang H. Mursidi, S.Ag., M.Pd.I, Dinas Kesehatan Kab. Malang Bastamil Anwar Aziz, S. Kepnes., P2PTM Kementrian Kesehatan Ibu Yolmi Satri, Kepala Puskesmas Dr. Gigi Lely Kumalasari, Tim UNICEF wilayah jawa Dr. Armunanto M.Pkt, Kepala Puskesmas Bululawang, Forum Anak Kabupaten Malang Aryasta Keananda Pradipa Yudha. Dalam kegiatan ini diikuti oleh siswa/i MA An-Nur Bululawang yang berjumlah kurang lebih 80 putra dan 105 putri. Akan tetapi kegiatan ini dilakukan secara terpisah antara siswa dan siswi dikarenakan mengikuti aturan dari madrasah.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, siswa/i diminta untuk melakukan screening kesehatan terlebih dahulu, dengan mengisi angket yang tersedia. Kemudian petugas kesehatan dibantu oleh mahasiswa/i PPLK Unisma melakukan pengecekan mulai dari tinggi badan, berat badan, tekanan darah, kandungan gula darah, dan kondisi paru-paru.
Setelah melakukan screening kesehatan, siswa/i kemudian menyimak pemaparan materi yang bertemakan "Kampanye Generasi Muda Sehat Tanpa Rokok". "Generasi muda harus membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat antara lain tidak merokok, hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok, generasi muda juga harus yakin bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan, jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok, perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok, hindari sesuatu yang terkait tentang rokok (sponsor, iklan, poster, rokok gratis), lakukan hal-hal positif lainnya, seperti olah raga, membaca atau hobi lain yang menyehatkan", ungkap tim perwakilan UNICEF Ari Rukmantara.
Hasil survey menunjukkan bahwa jumlah perokok pasif perempuan di Indonesia 62 juta dan laki-laki 30 juta, dan yang paling menyedihkan adalah jumlah anak usia 0-4 tahun yang terpapar AROL sebesar 11,4 juta anak. Perokok pasif ini mempunyai risiko terkena penyakit kanker 30 % lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok, juga terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan oleh asap rokok.
Angka konsumsi tembakau yang tinggi, baik di kalangan remaja maupun dewasa, memiliki dampak luar biasa terhadap kesehatan masyarakat. Antara tahun 1990 dan 2019, angka kematian di Indonesia yang dikaitkan dengan tembakau naik tajam sebesar 118 persen dan mencapai lebih dari 246.000 kematian terkait tembakau pada 2019
Arya (Forum Anak Kab. Malang) menegaskan,"kita harus membentuk generasi anak sehat, salah satunya dengan mencegah rokok. Rokok tergolong sebagai narkoba karena mengandung salah satu zat yaitu nikotin. Menurut riset yang menjadikan alasan orang merokok pertama kali adalah ingin mencoba, ada juga yang terpengaruh oleh teman, dan adapula yang dipaksa teman."Â
Adanya kampanye ini disambut dengan baik oleh seluruh guru, karyawan, siswa/i MA An-Nur Bululawang, mereka sangat mendukung dan ikut menyemarakkan kampanye generasi Muda Sehat Tanpa Rokok, hal ini terbukti dengan pemasangan poster-poster di Kawasan madrasah. Dan dengan adanya sosialisasi ini turut menyadarkan seluruh partisipan untuk turut membentuk generasi sehat dan lebih menjaga kesehatan masing-masing individual
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H