Mohon tunggu...
zahwa zahira
zahwa zahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka menulis dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlunya Sistem Zonasi pada PPDB

22 Agustus 2023   23:25 Diperbarui: 23 Agustus 2023   00:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan tahap penting dalam sistem pendidikan yang menentukan siapa yang berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar di suatu lembaga pendidikan. Namun, dalam mengelola PPDB, seringkali muncul perdebatan tentang bagaimana seharusnya proses tersebut berlangsung. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah sistem zonasi. Namun, sistem zonasi ini juga menimbulkan sejumlah pro dan kontra dalam pelaksanaannya.

Konsep zonasi dalam PPDB bertujuan untuk menciptakan kesempatan yang lebih merata bagi para calon siswa yang berasal dari berbagai wilayah, termasuk daerah yang mungkin memiliki keterbatasan akses pendidikan. Dengan mengatur zonasi, diharapkan sekolah-sekolah tidak hanya diisi oleh siswa-siswa dari kawasan terdekat, melainkan juga dari daerah-daerah yang lebih jauh. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat pendidikan yang lebih merata.

Salah satu kelebihan utama dari sistem zonasi adalah pemberian peluang yang lebih adil bagi semua calon siswa, tanpa memandang asal daerah atau latar belakang ekonomi mereka. Ini bisa membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, sistem zonasi juga dapat mendorong adanya keberagaman di dalam lingkungan belajar, yang pada gilirannya mempersiapkan siswa untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang di masyarakat.

Namun, implementasi sistem zonasi dalam PPDB juga tidak terlepas dari tantangan dan kontroversi. Salah satu masalah utamanya adalah jika seorang calon siswa tinggal dalam wilayah zonasi tertentu yang memiliki sekolah berkualitas rendah, maka kualitas pendidikan yang diterimanya juga mungkin kurang memadai. Hal ini dapat merugikan calon siswa yang sebetulnya memiliki potensi besar, tetapi terbatas oleh kualitas sekolah di daerahnya.

Agar sistem zonasi dalam PPDB dapat memberikan manfaat maksimal, perlu diakui bahwa inovasi dan penyesuaian diperlukan. Salah satu solusi yang mungkin adalah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah yang berada dalam wilayah zonasi dengan kualitas rendah. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan guru, pengembangan kurikulum, serta peningkatan fasilitas pendukung.

Dalam konteks Penerimaan Peserta Didik Baru, sistem zonasi memiliki tujuan mulia dalam menciptakan kesempatan pendidikan yang lebih adil dan merata. Namun, tantangan dalam pelaksanaannya juga perlu diakui. Solusi untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mengadopsi inovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah zonasi yang memerlukan perhatian lebih. Dengan cara ini, sistem zonasi dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik bagi semua calon siswa.

https://www.kompasiana.com/amp/pradipafarrelpermana6749/62c2d12502c50e1a3861ea82/pro-dan-kontra-tentang-jalur-zonasi

https://www.akoenksembilantujuh.com/2021/06/pro-kontra-penerapan-sistem-zonasi.html?m=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun