Anime Jepang telah menjadi media hiburan global yang memiliki pengaruh besar di seluruh dunia. Meski seringkali dikenal melalui karakter yang menarik atau jalan cerita yang penuh aksi, anime juga kerap kali mengangkat tema sosial dan politik yang mendalam.Â
Salah satu tema yang sering muncul dalam anime adalah kritik terhadap kapitalisme, yang terlihat dalam berbagai seri populer.Â
Melalui karakter, alur cerita, dan latar dunia distopia, anime Jepang mampu menyampaikan kritik tajam terhadap sistem ekonomi yang dianggap hanya menguntungkan segelintir orang, sekaligus mengeksploitasi banyak pihak.
Dalam anime seperti Akira, Attack on Titan, dan Neon Genesis Evangelion, kritik terhadap kapitalisme tidak selalu disampaikan secara langsung. Namun, melalui dunia yang hancur karena keserakahan manusia, tema tersebut tersirat dengan kuat.Â
Akira (1988), karya klasik yang berlatar di masa depan dystopia Tokyo, menunjukkan dunia di mana eksploitasi, kontrol pemerintah, dan keserakahan menyebabkan kehancuran. Neo-Tokyo dalam Akira digambarkan sebagai kota yang dikuasai oleh konglomerat besar dan penuh kekerasan.Â
Dunia ini menjadi refleksi terhadap ancaman kapitalisme yang tidak terkendali, di mana teknologi dan kekayaan digunakan oleh segelintir orang untuk menguasai masyarakat.
Sementara itu, Attack on Titan adalah contoh lain bagaimana anime mengkritik ketidakadilan yang terjadi dalam sistem ekonomi dan politik.Â
Meski awalnya Attack on Titan tampak sebagai anime bertema aksi dan petualangan, semakin jauh cerita berkembang, tema-tema yang lebih dalam mengenai penindasan, ketidakadilan, dan kekuasaan mulai terungkap.Â
Sistem kelas yang diperlihatkan dalam anime ini, di mana manusia dipisahkan oleh tembok-tembok besar dan dijaga ketat oleh kekuasaan, menjadi alegori terhadap ketimpangan sosial yang terjadi dalam kapitalisme.Â
Di dunia nyata, tembok tersebut bisa diartikan sebagai batas-batas kelas sosial dan ekonomi yang sukar ditembus.
Anime lain yang sangat berpengaruh, Neon Genesis Evangelion, membawa tema kapitalisme pada tingkat psikologis dan filosofis yang lebih mendalam.Â
Serial ini memperlihatkan bagaimana manusia dipaksa untuk terus bekerja dan mengorbankan dirinya dalam sistem yang tidak memberi mereka kebahagiaan.Â
Organisasi NERV dalam Evangelion berfungsi sebagai metafora korporasi besar yang mengontrol kehidupan individu, dengan karakter yang terus berjuang mengorbankan dirinya demi tujuan yang mereka sendiri tak pahami.Â
Hal ini bisa dilihat sebagai kritik terhadap cara kapitalisme menguras sumber daya manusia dan alam demi keuntungan tanpa mempertimbangkan kesejahteraan individu atau masyarakat luas.
Melalui berbagai anime ini, Jepang menunjukkan cara yang unik untuk mengkritik kapitalisme, yang tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menawarkan renungan mendalam tentang dampak sistem ini terhadap individu dan masyarakat.Â
Anime berhasil menyampaikan pesan sosial dengan cara yang bisa dinikmati banyak kalangan, terutama anak muda.Â
Dengan menyampaikan kritik melalui narasi yang emosional dan dunia imajinatif, anime tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pemahaman lebih mengenai tantangan kapitalisme dan ketimpangan sosial.
Meskipun tidak semua orang menyadari atau memahami kritik ini pada awalnya, anime yang memiliki tema sosial dan politik yang kuat sering kali membuat penontonnya merenungkan kembali sistem yang ada di sekitar mereka.
 Anime seperti ini membuka ruang diskusi tentang dampak kapitalisme terhadap kemanusiaan dan mengajak para penonton untuk berpikir lebih kritis mengenai isu-isu sosial dan ekonomi yang ada di dunia nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI