Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jelang Akhir Tahun

27 Desember 2023   19:34 Diperbarui: 27 Desember 2023   19:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bukan aku tak memaafkan, tetapi aku tak akan bisa melupakan.." bisikku dalam hati.

Aku bukan seorang pendendam. Tetapi jika sudah tak bisa untuk bersikap manis kepada seseorang yang telah mengabaikan ku.

"Nikah yuk, dik.." ajakmu saat itu.

Dengan kepercayaan penuh aku menerima ajakan itu. Dan singkat cerita, kisah itu kita mulai.

Aku berharap diratukan olehmu. Bukan dengan harta, tetapi dengan ketulusan darimu. Tetapi semua tak seperti yang ku inginkan.

Aku mencoba mengerti keadaanmu dan mengabaikan bagaimana dengan diriku. Benar kata orang, orang yang paling kamu cintai maka akan berpotensi menyakiti lebih banyak. 

Aku mencoba selalu bertahan hidup bersama dengan segala kekuranganmu dan kekuranganku. Tetapi ternyata tak ku dapatkan hal yang sama darimu.

***

Banyak pesan-pesan darimu setelah perpisahan terjadi. Setidaknya satu bulan sekali ku baca. Terkadang ku balas dengan singkat. Dan lebih sering tak ku balas.

Penyesalan yang sering kau ungkapkan tiada artinya lagi. Baik itu untukmu, apalagi untukku. Tetapi ada banyak hal yang dapat ku petik dari hal yang ku alami.

#Kisah ini hanyalah cerita fiktif belaka. Jika ada kesamaan cerita, maka abaikan saja. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun