Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Jiwa

6 Juni 2022   19:12 Diperbarui: 6 Juni 2022   19:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua jiwa. Dipertemukan begitu saja. Tak dikira. Dan tak disangka.

Saling menjaga. Saling menerima. Setidaknya itu dulu. Hingga kepada janji suci.

Saling bertengkar. Saling diam. Saling marah. Itulah yang terjadi.

Yang tak biasa terjadi. Adalah pergi begitu saja. Tanpa mengindahkan sang wanita. Tanpa kabar.

Kini. Dua jiwa itu akan menuliskan kisah. Ada perjumpaan. Ada perpisahan.

Branjang, 6 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun