Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih Wahai Tuhan

31 Maret 2022   20:41 Diperbarui: 31 Maret 2022   21:12 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hembusan angin di malam ini. Membawa hawa dingin. Dengan anggunnya. Menggigilkan tubuh kecil yang letih. 

Ku tersenyum menatap langit yang kelam. Tak ada rembulan yang menerangi. Tetapi tak mungurangi indahnya malam. Karya terbaik-Nya untuk alam.

Wahai Dzat Yang Maha Cinta. Diri yang lemah dan penuh dosa ini. Memohon kebaikan-Mu. Meski mungkin tak pantas untukku. Tetapi aku tahu Engkau pengabul doa dan harapan.

Masalah demi masalah. Besar ku rasa. Tetapi aku yakin kepada-Mu. Aku memiliki Engkau, Yang jauh lebih besar daripada masalah ini.

Terima kasih wahai Tuhan. Karena Engkau selalu menguatkan hatiku. Menenangkan jiwaku. Dengan keMahaan-Mu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun