Hari Sabtu, 12 Februari 2022 saya menerima sebuah pesan dari seorang teman melalui whatsapp. Sekitar jam 17.00 WIB.
Sebut saja namanya bu Dina. Beliau adalah teman guru se kantor. Intinya memberitahukan bahwa beliau ternyata SWAB antigen. Dan hasilnya kebetulan positif.
Malam sebelumnya, beliau merasakan demam. Tetapi sebelumnya yang dirasakan adalah tenggorokan serak.Â
Beliau duduk tepat di belakangku jika di ruang guru. Biasanya kami tetap menjaga protokol kesehatan.
***
Pada hari Jumat, 11 Februari 2022, di sekolah kami ada kegiatan vaksin dosis 2 untuk siswa usia 7 hingga 11 tahun. Kebetulan saya bertugas berdekatan dengan bu Dina di meja pendaftaran.
Selain kami berdua, ada bu Ning yang mengukur suhu siswa. Bu Ning berdiri berdekatan dengan bu Dina dan saya.
Sebelum saya membantu bu Dina, ada teman saya yang juga membantu bu Dina di meja pendaftaran. Bu Tika.
Pada pelaksanaan vaksin tersebut, kami memperhatikan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan/ memakai hand sanitizer.
Bu Dina sebelumnya sempat bercerita bahwa tenggorokan serak. Mungkin karena mengkonsumsi minuman yang tak pernah diminum. Begitu.
Hingga saya tahu, ternyata beliau positif di hari Sabtu, 12 Februari 2022. Beliau sempat mengatakan (melalui whatsapp) bahwa merasa tak enak hati karena takut nanti kami (teman-teman) akan terkena dampaknya.Â
***
Sekitar jam 09.00 hari ini, Selasa, 15 Februari 2022 ketua Satgas Covid sekolah mengajak lima orang guru yang diduga kontak langsung dengan bu Dina pada Kamis dan Jumat kemarin ke Puskesmas Wonosari 2.
Tujuannya adalah untuk tracing covid. Tentu saja ada perasaan waswas meski kami merasa tak ada gejala.
Kami berlima ikut antrean di sana. Dan ternyata sudah lumayan banyak antrenya.Â
SWAB antigen dilaksanakan dengan memperhatikan prokes. Kami dipanggil satu persatu untuk ditracing kemudian di swab antigen.
***
Alhamdulillah hasil dari swab antigen kami berlima negatif. Tetapi ternyata prosedurnya adalah jika kami negatif maka kami diharuskan untuk isolasi mandiri selama 5 hari. Kemudian setelah lima hari itu kami harus tes PCR lagi.
Sementara bagi yang positif tanpa gejala isolasi mandiri selama 10 hari. Dan untuk yang positif dengan gejala, isolasi mandiri selama 13 hari.
Dan kami sedang isolasi mandiri hingga Jumat mendatang, sambil menunggu PCR. Harapan besar kami berlima adalah hasil PCR kami negatif semua. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H