Helai demi helai. Hari demi hari. Kisah tertulis rapi. Tulisan Sang Ilahi.
Manusia hanya berusaha. Kata orang-orang bijak. Dan benar, itu yang bisa aku lakukan. Menuliskan kisah yang pasti tak seindah tulisan Sang Pencipta.
Bahagia karena bersyukur. Tangis juga nikmat. Benar datangnya dari Dia. Salah berasal dari hawa nafsu manusia.
Lembar demi lembar ku lalui. Catatan hitam putih di atas kertas putih. Ku berusaha mendekap setiap langkah. Dengan kalam dari-Mu Yang Esa.
Terimakasih hai Sang Maha Mencintai. Terimakasih atas pagi ini. Tak ada nikmat yang bisa didustakan. Fabiayyi aalaa irabbikumaa tukadzdzibaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!