Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terima Kasih untuk-Mu

2 Februari 2022   04:40 Diperbarui: 2 Februari 2022   04:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Helai demi helai. Hari demi hari. Kisah tertulis rapi. Tulisan Sang Ilahi.

Manusia hanya berusaha. Kata orang-orang bijak. Dan benar, itu yang bisa aku lakukan. Menuliskan kisah yang pasti tak seindah tulisan Sang Pencipta.

Bahagia karena bersyukur. Tangis juga nikmat. Benar datangnya dari Dia. Salah berasal dari hawa nafsu manusia.

Lembar demi lembar ku lalui. Catatan hitam putih di atas kertas putih. Ku berusaha mendekap setiap langkah. Dengan kalam dari-Mu Yang Esa.

Terimakasih hai Sang Maha Mencintai. Terimakasih atas pagi ini. Tak ada nikmat yang bisa didustakan. Fabiayyi aalaa irabbikumaa tukadzdzibaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun