Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Viral di Masa Lampau

28 November 2021   20:56 Diperbarui: 28 November 2021   21:01 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dear diary..

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 25 November 2021 malam aku iseng membuat sebuah status di whatsapp. 

"Aku dhek bayi wis terkenal jare.. Metu neng berita KR.. Horo.. sp duwe KR sekitar bulan Maret 1982? Bolehlah kirim ke aku.. Nah ketok usiane wis rada tuwek..".

"Aku semasa masih bayi sudah terkenal.. Keluar di berita KR.. Ayo.. siapa punya KR sekitar bulan Maret 1982? Bolehlah kirim ke aku.. Nah kelihatan usianya sudah agak tua..".

Tentu saja ku tulis dengan emoticon khas whatsapp.

Dokpri
Dokpri

Ternyata banyak sekali yang komentar. Diantaranya sebut saja mas Hari, saudara sepupuku dari ibu.

Dia komentar memang dulu kelahiranku menghebohkan se Gunungkidul. Ya karena lahir bayi kembar tiga dari ibu dan bapak. Saat itu masih jarang bayi kembar, apalagi tiga langsung. Tentu saja lahir secara normal. Dan lahir di rumah. Dekat persawahan dan sumber air (ngumbul kami menyebutnya).

Kalau bahasa anak sekarang sih viral. Meski semasa itu viralnya hanya melalui radio dan surat kabar. KR disingkatnya. Kalau kepanjangannya sih Kedaulatan Rakyat. Sebuah harian ternama di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

***

Keesokan harinya, 26 November 2021, aku mendapat sebuah pesan dari pak lik yang tinggal di Sintang Kalimantan. Lik Aswad. Adik ibuku.

"Lek Aswad sing ana guntingan lahirmu. Nang harian Kedaulatan Rakyat..".

"Lik Aswad yang punya guntingan (berita) lahirmu. Di harian Kedaulatan Rakyat..".

Begitu tulis pak lik. Aku terkesiap. Serasa percaya tak percaya, karena saudara kembarku, mbak Jora,  pernah mencari di Perpustakaan Daerah saat kuliah dahulu kala. Tetapi tak menemukan. Mungkin karena saking banyaknya lembaran koran yang sudah lusuh. Dan mata tak jeli membacanya saking tebalnya kumpulan koran itu.

***

Jumat, 26 November 2021 pukul 10.26

Sebuah pesan ku terima dari pak lik. Disertai sebuah photo.

"Ini photo (dari) KR-nya..".

Tulis pak lik singkat. Di sana terlihat sebuah photo berita tentang kami bertiga. Tak terlihat jelas sih tulisannya.

Tetapi kemudian dikirim lagi photo itu melalui saudara sepupuku lain. Untuk photo kali ini jelas tulisannya.

Sungguh, aku tak menyangka. Ternyata kliping seusia aku masih disimpan rapi oleh pak lik. Dan rasa penasaranku tentang berita di KR terjawab sudah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun