"Kelingan nek diuyak-uyak shalat to, mas?", tanyaku dengan cuek.
"Hehehe.. Iya, dik..", jawab mas Mon.
"Ya gek shalat, mas. Pakdhe dan budhe Manto didoake. Jangan lupa..", sahutku lagi. Kali ini dengan agak tersenyum ku katakan itu.Â
"Seperti bulik wae kowe, dik..", kata mas Mon ketika mendengar aku bicara seperti itu.
Aku tertawa mendengar jawaban mas Mon. Apalagi kalau melihat ekspresinya.
"Hahaha.. Ya memang harus digituin jenengan itu, mas..", kataku.
"Kudu dielingke.. Diingatkan.. Ben kelingan..", sahutku lagi.
***
Di bulan ibu ini, di hari ibu kali ini tidak ada lagi yang mengingatkan aku, bapak, kakak, saudara-saudara dari kakak adiknya ibu tentang semua hal.
Tetapi sesungguhnya kami semua diingatkan dengan cara mengingat apa yang dilakukan semasa hidupnya. Ibadahnya, hubungan baiknya dengan suami, anak, cucu, saudara-saudara dari ibu dan bapak, teman-teman dan kepada siapapun.
Semoga dengan atau tanpa kehadiran ibu di sini, kami akan tetap mencintai dan mendoakan ibu. Bertemu di surga-Nya nanti. Aamiin.