Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Ibu Tanpa Ibu

2 Desember 2020   11:16 Diperbarui: 2 Desember 2020   11:18 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kelingan nek diuyak-uyak shalat to, mas?", tanyaku dengan cuek.

"Hehehe.. Iya, dik..", jawab mas Mon.

"Ya gek shalat, mas. Pakdhe dan budhe Manto didoake. Jangan lupa..", sahutku lagi. Kali ini dengan agak tersenyum ku katakan itu. 

"Seperti bulik wae kowe, dik..", kata mas Mon ketika mendengar aku bicara seperti itu.

Aku tertawa mendengar jawaban mas Mon. Apalagi kalau melihat ekspresinya.

"Hahaha.. Ya memang harus digituin jenengan itu, mas..", kataku.

"Kudu dielingke.. Diingatkan.. Ben kelingan..", sahutku lagi.

***

Di bulan ibu ini, di hari ibu kali ini tidak ada lagi yang mengingatkan aku, bapak, kakak, saudara-saudara dari kakak adiknya ibu tentang semua hal.

Tetapi sesungguhnya kami semua diingatkan dengan cara mengingat apa yang dilakukan semasa hidupnya. Ibadahnya, hubungan baiknya dengan suami, anak, cucu, saudara-saudara dari ibu dan bapak, teman-teman dan kepada siapapun.

Semoga dengan atau tanpa kehadiran ibu di sini, kami akan tetap mencintai dan mendoakan ibu. Bertemu di surga-Nya nanti. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun