Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anakku, Ibu Mendoakanmu...

4 November 2020   19:12 Diperbarui: 4 November 2020   19:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assa adalah namaku. Aku seorang yang dilahirkan oleh ibuku dengan keadaan normal. Aku belajar dari TK hingga SMA. Aku tidak kuliah karena keterbatasan ekonomi keluarga. 

Bapak seorang petani. Simbok juga petani. Dengan tiga anak tentu saja kami hidup dengan sederhana. O iya, aku anak pertama. Adik-adikku laki-laki dan perempuan. Adam dan Nasya.

***

Pada akhirnya aku menikah di usia dua puluh tiga tahun. Daya nama suamiku. Ia bekerja sebagai petani juga. Ya, keluarga petani maka tidak heran mendapatkan suami seorang petani. Hehe. 

Dengan segala pengorbanan dan cintanya, aku merasa bahagia. Ia mungkin tidak memberiku kesempurnaan, tetapi aku merasakan ia sangat bertanggungjawab.

Ia membimbingku dalam hal agama dan kebaikan dalam berumahtangga. Memberikan keleluasaan bagiku untuk berbicara. Bahkan ketika aku marah-pun ia mendengarkan dengan seksama. 

***

Tahun kedua pernikahan, alhamdulillah aku hamil. Betapa bahagia kami. Setelah berusaha kesana kemari, makan ini itu, tidak makan ini itu, akhirnya kami akan diberi kepercayaan momong bayi mungil.

Aku sangat menikmati kehamilanku. Aku selalu berusaha menjaga kesehatan dan makananku. Suamiku juga memperhatikan aku dan bayi dalam kandunganku. Aku merasa kandunganku baik-baik saja. Tidak ada keluhan berarti.

***

Jelang persalinan, aku dan suami mempersiapkan semuanya. Kelahiran normal sangat kami harapkan. Kalaupun masuk rumah sakit ya memakai BPJS. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun