Dalam hal sosial-pun, secara tidak langsung ibu mengajari kami. Ketika akhir bulan Ramadhan, Ibu selalu meminta kami untuk memasukkan uang-uang ke dalam amplop. Amplop itu diberi nama-nama orang-orang yang kurang beruntung.
Kemudian kami diberikan tugas untuk menyampaikan amplop-amplop itu kepada yang bersangkutan. Mungkin itu hal sepele, tetapi terpatri kuat dalam hati. Oh, ini zakat atau shadaqah. Dari seberapapun harta, maka keluarkanlah zakat atau shadaqah.Â
Penanaman itu sangat membekas bagi kami. Hingga kami sudah bekerja, kami selalu berusaha memberikan sedikit shadaqah dan zakat maal (zakat harta).Â
Dari yang kami pelajari di bangku sekolah maupun kehidupan, ketika mengeluarkan zakat atau shadaqah maka Allah akan membalas dengan kebaikan. Dan Allah akan selalu menyediakan kebutuhan kita dari jalan yang tak disangka-sangka. Akan selalu ada ketika kita membutuhkan sesuatu.
Kebaikan akan selalu berbalas dengan kebaikan.
Aku sangat beruntung menjadi anak ibu dan bapak. Semoga Allah selalu memberikan ampunan dan kasih sayangnya kepada almarhumah ibu. Dan semoga Allah juga selalu melimpahkan ampunan dan kasih sayangnya kepada bapak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H