Mohon tunggu...
Zahrotun Nisa
Zahrotun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Zahrotun Nisa', Mahasiswi D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Celebrity Worship terhadap Psikologis Remaja

12 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 12 Juni 2022   17:28 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam penelitian Fauziah & Chusairi (2022) mengemukakan bahwa adanya suatu hubungan yang berarah negatif antara Celebrity Worship dengan kesejahteraan psikologis seseorang. Penelitian tersebut mengatakan bahwa semakin tingginya tingkat Celebrity Worship mengakibatkan menurunnya kesejahteraan psikologis seseorang, dan begitupun sebaliknya. Menurut Maltby dkk (2001) menemukan bahwa Celebrity Worship (Hiburan Sosial) menyumbangkan varian unik dalam disfungsi sosial dan gejala depresi, sedangkan Celebrity Worship (Intens Pribadi) menyumbangkan varian unik dalam depresi dan kecemasan.

Seperti dalam penelitian Maltby dkk, (2005) mengemukakan bahwa sang penggemar akan melakukan apapun demi mengikuti gaya dan fashion dari sang idola. Selebriti cenderung memiliki badan dengan porsi yang bagus unik, sehingga para fans pun rela untuk melakukan diet yang sangat ketat maupun yang lainnya yang bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Dalam penelitian lainnya juga berpendapat bahwa kehidupan sang idola sangat berpengaruh terhadap kehidupan fans nya seperti adanya fans yang nekat untuk bunuh diri karena mengetahui idolanya dikabarkan tewas bunuh diri (Dam-young, 2017). Celebrity Worship juga bisa mempengaruhi sifat konsumerisme pada individu, contohnya dalam konteks K-Pop, diklaim sebagai bentuk dukungan terhadap sang idola, para penggemar akan berbondong-bondong menggunakan uang mereka secara boros untuk membeli merchandise yang berhubungan dengan K-Pop seperti photocard, album, lightstick, hoodie, tiket konser dan sebagainya secara kompulsif.

Namun, hal tersebut bisa diatasi agar tidak menjerumus ke arah yang lebih buruk lagi. Artikel ini bisa dijadikan sebagai sarana evaluasi dan pembelajaran terhadap para penggemar terkait aktivitas pengidolaan yang lebih positif. Kita harus bisa untuk mengatur kegiatan pengidolaan agar tidak mengganggu aktivitas lainnya dan mengambil banyak sisi positif dari idola kita.

Referensi

Ayu, N. W. R. S., & Astiti, D. P. (2020). Gambaran Celebrity Worship Pada Penggemar K-Pop. Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 203. https://doi.org/10.24014/pib.v1i3.9858

Brooks, S. K. (2021). FANatics: Systematic literature review of factors associated with celebrity worship, and suggested directions for future research. Current Psychology, 40(2), 864–886. https://doi.org/10.1007/s12144-018-9978-4

Fauziah, D. N., & Chusairi, A. (2022). Hubungan antara Celebrity Worship dan Kesejahteraan Psikologis Remaja Penggemar K-Pop. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental, 1(2), 398–400. https://doi.org/http://e-journal.unair.ac.id/BRPKM

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun