Mohon tunggu...
zahrotunnajwa
zahrotunnajwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

w

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Memahami Larangan Riba dalam Islam: Prinsip Syariah untuk Keseimbangan Ekonomi

19 Desember 2024   10:50 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riba adalah salah satu konsep yang mendapatkan perhatian besar dalam ajaran Islam. Kata "riba" secara harfiah berarti "tambahan" atau "kelebihan" dan dalam konteks ekonomi merujuk pada bunga atau keuntungan berlebihan yang diperoleh dari transaksi pinjaman atau pertukaran barang. Islam secara tegas melarang praktik riba karena dianggap merugikan pihak tertentu, menciptakan ketidakadilan, dan bertentangan dengan prinsip keadilan yang menjadi landasan utama dalam ajaran agama ini.

Pengertian Riba dalam Islam

Dalam syariah Islam, riba dikategorikan sebagai dosa besar. Al-Qur'an secara eksplisit menyebutkan larangan riba dalam beberapa ayat, salah satunya dalam Surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi: "Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena (tekanan) penyakit gila. Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." Ayat ini menegaskan bahwa meskipun aktivitas perdagangan diperbolehkan, pengambilan keuntungan dari riba adalah sesuatu yang tidak dibenarkan.

Riba dalam Islam terbagi menjadi dua jenis utama Pertama, Riba Nasi'ah Tambahan yang dikenakan pada pinjaman karena penundaan waktu pelunasan. Kedua, Riba Fadhl Keuntungan yang diperoleh dari pertukaran barang yang sejenis namun tidak seimbang dalam jumlah atau kualitas.

Mengapa Riba Dilarang?

Islam memandang riba sebagai sesuatu yang merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat. Berikut beberapa alasan mengapa riba dilarang:

a. Menciptakan Ketidakadilan

Riba menguntungkan pihak peminjam modal yang sudah berada dalam posisi kuat, sementara memperburuk kondisi orang yang berada dalam kesulitan ekonomi. Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan yang diajarkan Islam.

b. Memperbesar Kesenjangan Sosial

Praktik riba cenderung memperkaya orang kaya dan memiskinkan orang miskin, sehingga menciptakan kesenjangan sosial yang semakin lebar.

c. Menghilangkan Berkah dalam Kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun