Mohon tunggu...
Zahra Awaliyah
Zahra Awaliyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UINKHAS Jember

Semangat dalam berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Balada Pembelajaran di Tengah Covid-19

29 April 2020   20:42 Diperbarui: 29 April 2020   20:45 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sampai saat ini semua negara masih terkena musibah  pandemi Covid-19 yaitu adanya penyakit yang berupa virus bernama corona. Awal munculnya pandemi ini (virus corona) terjadi didaerah Wuhan, China. Dan saat ini virus sudah menyebar ke seluruh dunia dan sampai ke Indonesia.

Sudah sekitar dua bulan peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi yang menjalani belajar dirumah atau istilahnya (daring). Mengganti sistem belajar yang biasanya tatap muka (offline) dan sekarang menggunakan sistem pembelajaran online atau daring. 

Karena sekolah dan perguruan tinggi ditutup. hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 ini agar tidak semakin meluas. Salah satu  dampak negatif belajar di rumah atau daring ini adalah sistem pembelajaran menjadi tidak efektif. 

Selain itu ada sisi negarif dan positifnya, beberapa masalah yang dirasakan oleh peserta didik contohnya :

1. Seorang pengajar guru maupun dosen yang memberikan tugas yang banyak dan sulit juga bertumpuk-tumpuk membuat peserta didik merasakan kesulitan dan merasakan tertekan. Dan mengejar deadline pengumpulan. Akhirnya peserta didik merasakan stres, Dan mengakibatkan sakit.

2. Dengan adanya daring membuat peserta didik ada yang mengentengkan mengerjakan soal-soal yang di berikan. Hal ini disebabkan tidak ada pengawasan langsung dari guru atau dosen. Hal ini akan menjadi tanggung jawab orang tua agar mengawasi anaknya belajar dan membimbingnya.

3. Banyak orang tua/wali yang  merasa terbebani karena banyaknya tugas untuk anaknya yang masih sekolah dasar. Seharusnya anak sekolah dasar jangan di beri tugas yang banyak sebaiknya di beri arahan atau pembelajaran berbentuk vidio yang menarik, atau vidio berhitung yang diiringi dengan musik.

Masalah diatas menurut saya ,guru ataupun dosen kerap gagap dengan daring atau sistem pembelajaran online. Akhirnya seorang pengajar hanya berfikiran untuk memberi tugas tanpa adanya penjelasan dan kesimpulannya dari materi atau soal-soal yang diberikan. 

Sedangkan para peserta didik merasakan kesulitan untuk memahami materi singkat dan bingung cara melakukan konsultasi dengan gurunya ataupun dosennya tentang masalah pelajaran yang belum dimengerti.

Selain itu  keluh kesah peserta didik dengan adanya model pembelajaran online seperti:

1. belajar online membuat kuota sering kehabisan karena keseringan online atau untuk mengerjakan soal-soal yang kurang mengerti diinternet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun