Di dalam dunia pendidikan terdapat dua aktor yaitu guru sebagai aktor pendidik sedangkan siswa sebagai aktor peserta didik. Dari keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hak atau kewajibannya masing-masing. Jika ada aktor atau pemainnya bersalah maka satu-satunya jalan adalah meluruskan.
Guru bukanlah sebatas profesi yang hanya dilihat sebelah mata karna gajinya. Tapi guru adalah seseorang yang rela ikhlas membagikan ilmunya kepada peserta didiknya. Guru adalah profesi yang sangat mulia karena di tangan mereka adalah masa depan bangsa ditentukan. Guru sebagai pembangun masa depan dan pembentuk akal karakter bangsa kemajuan sebuah bangsa ditentukan pada kemampuan para pendidiknya.Â
Guru yang ideal bukan hanya sekedar guru yang memenuhi syarat teknik seperti: pintar, pandai atau pakar dibidang ilmu yang dimiliki tapi yang lebih utama adalah bagaimana cara guru agar merubah peserta didiknya yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, yang tidak terampil menjadi terampil dan guru memiliki tanggung jawab tersebut. Guru juga tidak hanya memberitahu atau menjelaskan tapi juga mampu menginspirasi peserta didiknya. Terkadang masih ada orang yang tidak menghargai perjuangannya itu.
Banyak sifat-sifat guru ada yang baik, ramah, sabar, dan ada juga yang suka marah untuk menghadapi peserta didiknya yang bandel. Menyelesaikan masalah dengan emosi dan marah atau kekerasan bukanlah solusi yang tepat, hal ini bisa dapat mendatangkan kebencian serta kemarahan yang semakin dalam. Solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah adalah cukup dengan hati dan pikiran yang tenang.Â
Guru dalam proses belajar memiliki peran penting terutama membantu peserta didik dalam bersikap positif dalam belajar, dapat membangkitkan rasa keingintahuan, mendorong kemandirian, dan menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses belajar.
"Pemimpin!guru! alangkah hebatnya pekerjaan menjadi pemimpin di dalam sekolah, menjadi guru di dalam arti yang spesial, yakni menjadi pembentuk akal dan jiwa anak-anak! terutama sekali di zaman kebangkitan! Hari kemudianya manusia adalah di dalam tangann guru itu, menjadi manusia". Demikian sepenggal kalimat presiden pertama republik indonesia Ir.Soekarno tentang guru yang dikutip dari buku karangan, dibawah bendera revolusi.Â
Bukan hanya itu guru juga harus dapat mengemban sebagai motivator yang mampu memotivasi peserta didiknya agar semangat dalam belajar dan menggapai cita-citanya, juga guru adalah sosok teladan di era zaman milenia yang mana pendidikannya menyangkut tentang pendidikan budi pekerti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H