Mohon tunggu...
Zahrotal Kamilia
Zahrotal Kamilia Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi semester 1 Program Studi Ilmu Hadits Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

hobiku adalah menulis dan menghayal juga berdagang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih tentang Filsafat Pythagoras

11 Desember 2023   12:33 Diperbarui: 11 Desember 2023   12:54 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Zahrotal Kamilia

Nim :07020523058

Prodi :Ilmu Hadis

Sejarah bilangan yang berkaitan pada matematika dan phytagoras dalam filsafat phytagoras

Salah satu filsuf yang tetap relevan bagi dunia modern adalah filsuf Phytagorean.Kedudukan itu karena adanya pengaruh yang dit koimbulkan oleh filsuf Phytagorean yang menemukan bilangan yang kemudian menjadi dasar matematika bagi astronomi modern.oleh karena itu ilmu filsafat dan matematika ini memiliki keeratan hubungan dibandingkan dengan keilmuan lainnya.Karena ilmu ini adalah fondasi dari semua jenis keilmuan.sehingga sering kita jumpai pendapat bahwa Filsafat dan matematika merupakan ibunya ilmu pengetahuan.terkadang terlintas dipikiran kita"Bagaimana asal mula adanya bilangan?"atau pertanyaan sulit yang diciptakan matematika itu sendiri.oleh karena itu filsafat diperlukan untuk menjawab hal hal mengenai asal mula bagaimana bilangan itu bisa terbentuk,dan bagaimana filsuf Phytagorean menetapkan adanya hubungan erat antara bentuk dan bilangan.

Dalam abad ke 5,biografi kehidupan phytagoras sudah diselebungi dengan berbagai legenda.Phytagoras ho samios berasal dari Samos daerah Ionia tepatnya di pantai barat Turki sekarang.Dalam buku berjudul Filsafat Yunani Klasik karya Budiono Kusumohamidjojo disebutkan ia lahir sekitar tahun 570 SM dan mangkat 490 SM.Ibunya bernama asli Samos,sedangkan bapaknya adalah Mnesarchus yang menjadi pedagang dari Phunisia.Di usianya yang ke 40,ia mendirikan komunitas mistik di Kroton dekat Calabria.dan kemudian di bunuh oleh komplotan yang dipimpin oleh Cylon di Metapontum.

Phytagoras menemukan interval interval utama dari tangga nada yang di ekspresikan dg perbandingan perbandingan antar bilangan bilangan dibidang musik, yang menjadi batu sendi untuk seluruh pandangan dunia.yang mana oktaf ini disesuaikan dengan perbandingan 3:4.Penemuan ini dihasilkan dengan membagi tali"monochord"yaitu alat tali yang mempunyai satu tali saja. Kemudian dibandingkan ukurannya dengan bagian tali dengan nada yang di keluarkan.yang memainkan peranan dalam perbandingan ini adalah empat bilangan yang pertama dan mereka bersama sama menghasilkan bilangan 10.yang mana oleh kaum phytagorean bilangan ini disebut tetraktys.dan konon mereka bersumpah demi tetraktys ini.

Penemuan Phytagoras ini mempunyai konsekuensi besar,karena disini untuk pertama kalinya dinyatakan bahwa suatu gejala fisis(nada nada)dikuasai oleh hukum matematis.Dalam rangka menjelaskan harmoni alam semesta,ia menyatakan bahwa alam semesta itu adalah hamparan ruang yang kudus dengan api abadi ilahi berkobar ditengahnya.Phytagoras mendahului Anaximenes dengan berpendapat bahwa alam semesta itu bukan sekedar khaos yang kacau balau,melainkan kosmos yang begitu teratur sehingga dapat dipahami oleh akal sebagai tatanan bilangan(1.Dario composta,op.cit.,hal 26-27).Hal inilah yang menjadi alasan kenapa pada umumnya dipercaya bahwa Phytagoras telah menetapkan adanya hubungan erat antara bentuk dan bilangan.Fisika atom modern kini juga bekerja berdasarkan Teori Bentuk yang dirintis oleh Phytagoras ketimbab berdasarkan Teori Subtansi(2.Paul Strathern,90 menit bersama plato,Jakarta:Penerbit Erlangga,2001.hal 5)

Mazhab Pythagorean juga mempunyai jasa jasa besar dalam memperkembangkan ilmu pasti.Pada tahun 300 SM,Eukledeis dari Alexandria (orang inggris mengatakan "Euclid")akan mengumpulkan seluruh pengetahuan Yunani tentang ilmu pasti dalam karangan terkenal yang disebut Elementa dan terdiri dari 11 buku.Tidak mustahil bahwa yang oleh ilmu ukur disebut "dalil pythagoras" atau "theorema Pythagoras"memang berasal dari Pythagorasn.Tetapi Eukleides membuktikan dalil itu,pasti tidak berasal dari Pythagoras sendiri.

Dalam filsafat Yunani yang dilematis,Phytagoras merupakan salah satu pelopor penting yang dilematis bagi dunia modern.Pada dunia modern,anak anak belajar sains harus dengan menguasai dalil (teorema) Phytagoras..Namun selama tiga dekade terakhir,Srathern meragukan Phytagoras sebagai penemunya(10.http://en.wikipedia.org/wiki/Pyhtagoras).Kabarnya,"rumus Pythagoras"berbunyi a+b= c dikenal oleh orang orang Babylonia,dan Tiongkok pada zaman itu(11.Carl Huffman,Pythagoras_loc.cit.hal 19)

Menurut kesaksian tradisi,Pythagoras berpendapat bahwa segalanya adahalah bilangan.Kesimpulan ini ditarik dari kenyataan bahwa nada nada musik dapat dijabarkan ke perbandingan antara bilangan-bilangan.Menurut kesaksian Aristoteles,kaum Pythagorean telah mengajarkan bahwa ada sepuluh prinsip semacam itu,yang disusun dalam dua lajur.Seorang Pythagorean lainnya menafsirkan ajaran bahwa segala galanya adalah bilangan,dengan mengenakan bilangan kepada segala sesuatu.

Dikemudian hari,teori bilangan yang dilansir oleh Pthagoras dijelaskan kembali oleh Philolaos yang membedakan antara bilangan genap dari bilangan ganjil,semetara pada waktu itu belum ada pemisahan antara bilangan genap dan ganjil.Dan jangan lupa bahwa ketika itu orang Yunani tidak mengenal angka nol(13.Dario composta,op.cit.,hal 28).Inilah yang memungkinkan Pythagoras untuk menjelaskan hubungan matematis antara empat bilangan yang pertama dan nada musik,yang menjadi dasar dari konsep harmonie.Bilangan awal mula adalah pusat yang bersifat matematis serta mengalami perbanyakan secara teratur menuju perbanyakan infiatif(kelipatan-kelipatan dua pada angka 2,tiga pada segitiga,empat pada segiempat,delapan pada kubus,dan seterusnya(14.Dario composta,ibid.,hal 30).Karena itu,bagi kaum Pyhthagorean,tetraktys adalah bangun bilangan paradigmatis yang menjelaskan hubungan antara bilangan 10 dengan segitiga yang dibangun oleh tiga sisi di mana masing-masing sisinya terdiri dari empat titik dan diikat oleh titik kesepuluh.(15.kees Bertens,sejarah filsafat Yunani.op.cit hal 36).Spekulasi mengenai bilangan akan dilanjutkan lagi dalam filsafat di kemudian hari,terutama dalam platonisme dan neoplatonisme.

Menurut madzhab Pythagorean pusat jagat raya adalah api(hestia).Yang mana disekeliling api tadi beredar berturut turut :kontra bumi(antikhon),bumi,bulan,matahari,kelima planet(Merkurius,Venus,Mars,Yupiter,Saturnus)dan akhirnya langit dengan bintang bintang tetapnya.Demikianlah sepuluh badan jagat raya beredar sekeliling api sentra sebagai suatu tetraktys raksasa.Kesimpulannya adalah revolusi sekitar api sentra,bumi juga mengadakan rotasi sekililing sumbunya sendiri.Matahari dan bulan memantulkan api sentral.Apabila bulan dan kontra-bumi menggelapkan api sentral maka terjadilah Gerhana.

Aristoteles mengatakan bahwa menurut kaum Pythagorean seluruh langit merupakan "suatu tangga nada musik serta suatu bilangan".Sekarang kita mengerti bahwa jagat raya tidak.lain adalah bagian dari bilangan tetraktys.Anggapan bahwa jagat raya sama dengan "suatu tangga nada" juga disebut ajaran mengenai "the harmony of the spheres".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun