Coronavirus disease atau yang disebut dengan COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 lalu. Banyak yang terkena dampak dari covid ini, salah satunya yang paling besar adalah negara.Â
Saat ini negara sedang terkena dampak yang dihasilkan dari covid tersebut. Pandemi ini banyak membawa dampak di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi.Â
Semenjak pandemi ini ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, mulai dari nilai kurs rupiah yang anjlok, harga kebutuhan pokok yang semakin melambung tinggi, dan banyaknya perusahaan yang memutuskan hubungan kerja karena mengalami kerugian secara terus menerus akibat pandemi.Â
Memang pandemi ini banyak membawa dampak negatif di berbagai bidang. Namun pandemi covid-19 ini juga tidak sedikit hal positif yang dapat kita petik. Salah satu hal positifnya adalah kita dipaksa "melek" akan teknologi dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Dunia usaha mengalami tantangan yang sangat berat. Sekitar dari setangah 3 miliar pekerja di dunia menghadapi resiko kekurangan uang atau kehilangan pekerjaan dalam berbagai tingkatannya. Sektor ekonomi informal juga terpukul hebat.Â
Jutaan petani di dunia begitu juga pekerja migran menghadapi situasi ekonomi yang berat dengan berkurang sampai hilangnya penghasilan mereka.Â
Disebutkan juga bahwa penurunan kemiskinan yang sudah terjadi dalam tiga sampai empat tahun belakangan ini karena berbalik trend-nya. Tidak hanya Indonesia saja, berbagai negara lainnya sudah pasti mengalami penurunan ataupun permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi corona saat ini. Â
Rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi juga merupakan sebuah masalah suatu negara yang harus segera diperbaiki. Karena keberhasilan suatu negara dapat diukur dari laju tingkat perekonomian dan keberhasilan pembangunan suatu  negara tersebut.  Laju suatu pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari tingkatan produksi barang maupun jasa suatu negara tersebut.Â
Sedangkan permasalahan yang sering terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia adalah kendala dari sektor investasi dan modal. Biasanya pihak negara-negara berkembang masih memiliki ketergantungan investasi dan penanaman modal dari pihak asing.Â
Naiknya harga minyak di dunia sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang khususnya Indonesia. Penurunan ekonomi disebabkan oleh banyaknya hal mulai dari guncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga inflasi yag tidak terkendali. Dikutip dari bisnis.com, berikut faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya ekonomi :
- Guncangan ekonomi secara tiba-tiba. Maksudnya masalah kejutan yang menimbulkan kerusakan finansial yang serius. Salah satu contohnya adalah wabah virus covid-19 yang sudah mematikan laju pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
- Hutang yang berlebihan. Ketika bisnis memiliki terlalu banyak hutang, biaya untuk membayar hutang akan meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat membayar tagihan mereka. Sehingga menyebabkan peningkatan hutang dan kebangrutan dapat membalikkan laju perekonomian.
- Inflasi terlalu tinnggi. Inflasi adalah tren harga yang stabil dan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi berlebihan akan menjadi fenomena yang berbahaya.
- Perubahan tekologi. Pada abad ke-19, ada gelombang peningkatan teknologi hemat tenaga kerja. Revolusi industri membuat seluruh provesi menjadi hampa, memicu penurunan dan masa-masa sulit. Saat ini beberapa ekonom khawatir bahwa Artificial Intellegence (AL) dan robot dapatr menyebabkan penurunan ekonomi lantaran pekerja kehilangan mata percaharian.
- Gelembung aset. Perekonomian yang buruk akan segera terjadi ketika keputusan investasi di dorong oleh emosi. Akibatnya, investor bisa menjadi terlalu optimis jika perekonomian kuat.
- Deflasi berlebihan. Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan penurunan ekonomi, deflasi bisa menjadi lebih buruk. Deflasi adalahketika harga turun dari waktu ke waktu yang menyebabkan upah menyusut yang selanjutnya menekan harga. Ketika lingkaran umpan balik deflasi lepas kendali, orang dan bisnis berhenti mengeluarkan uang sehingga dapat merusak laju pertumbuhan ekonomi.