Mohon tunggu...
Siti Fatimatun Zaroh
Siti Fatimatun Zaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - i love my self

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030100)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 bagi Laju Pertumbuhan Ekonomi

13 Maret 2021   21:15 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:15 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/yuk_trading

Terdapat beberapa dampak turunnya perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi covid ini, diantaranya terdapat pada sektor :

  • UMKM

Dilansir dari BBC indonesia, hal ini disampaikan oleh ketua asosiasi UMKM Indonesia sendiri, yaitu Ikhsan Ingatubun bahwasanya anjuran Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan tidak pergi keluar untuk melakukan aktivitas ssperti biasanya. 

Salah satu kegiatan yang menghilang dari rutinitas adalah tidak berbelanja ke luar rumah melalui UMKM yang ada. 

Karena inilah, UMKM kesulitan membayar biaya-biaya yang ada. Hal itu meliputi gaji dan honor pekerja, serta biaya-biaya operasional dan nonoperasional yang dikeluarkan lainnya. Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja tidak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung dan tidak punya pilihan lain.

ingstagram.com/wisatapantaigunungkidul
ingstagram.com/wisatapantaigunungkidul
  • Pariwisata

Selain  dari anjuran physical distancing, kita juga tidak bisa jalan-jalan dan travelling. Agen perjalanan, hotel, transportasi, pemandu wisata, hingga restoran pun terkena dampak dari virus corona ini. 

Tidak hanya turis lokal saja, anjloknya angka turis mancanegara juga merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri. Pekerja juga terkena dampak virus corona bagi perekonomian sektor pariwisata, dan akan membutuhkan cara menghasilkan uang dari rumah saat wabah corona ini masih terjadi.

  • Manufaktur

Dilansir dari Katadata, dampak virus corona bagi perekonomian ini memaksa perusahaan manufaktur untuk menurunkan produksinya. Ada beberapa karyawan harian yang diminta untuk libur bergantian, sehingga pendapatannya berkurang setengahnya. 

Karyawan harian juga terancam kehilangan pekerjaannya, dan berakhir "terpaksa" pulang kampung atau cari pekerjaan lain. 

Karena proses pengolahan berkurang, impor bahan baku juga mengalami penurunan. Selain itu, hasil akhir proses manufaktur juga akan mengalami penurunan ekspor karena penurunan permintaan dari luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun