Mohon tunggu...
Siti Fatimatun Zaroh
Siti Fatimatun Zaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - i love my self

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030100)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 bagi Laju Pertumbuhan Ekonomi

13 Maret 2021   21:15 Diperbarui: 13 Maret 2021   21:15 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ingstagram.com/wisatapantaigunungkidul

Coronavirus disease atau yang disebut dengan COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019 lalu. Banyak yang terkena dampak dari covid ini, salah satunya yang paling besar adalah negara. 

Saat ini negara sedang terkena dampak yang dihasilkan dari covid tersebut. Pandemi ini banyak membawa dampak di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi. 

Semenjak pandemi ini ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis, mulai dari nilai kurs rupiah yang anjlok, harga kebutuhan pokok yang semakin melambung tinggi, dan banyaknya perusahaan yang memutuskan hubungan kerja karena mengalami kerugian secara terus menerus akibat pandemi. 

Memang pandemi ini banyak membawa dampak negatif di berbagai bidang. Namun pandemi covid-19 ini juga tidak sedikit hal positif yang dapat kita petik. Salah satu hal positifnya adalah kita dipaksa "melek" akan teknologi dan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Dunia usaha mengalami tantangan yang sangat berat. Sekitar dari setangah 3 miliar pekerja di dunia menghadapi resiko kekurangan uang atau kehilangan pekerjaan dalam berbagai tingkatannya. Sektor ekonomi informal juga terpukul hebat. 

Jutaan petani di dunia begitu juga pekerja migran menghadapi situasi ekonomi yang berat dengan berkurang sampai hilangnya penghasilan mereka. 

Disebutkan juga bahwa penurunan kemiskinan yang sudah terjadi dalam tiga sampai empat tahun belakangan ini karena berbalik trend-nya. Tidak hanya Indonesia saja, berbagai negara lainnya sudah pasti mengalami penurunan ataupun permasalahan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi corona saat ini.  

Rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi juga merupakan sebuah masalah suatu negara yang harus segera diperbaiki. Karena keberhasilan suatu negara dapat diukur dari laju tingkat perekonomian dan keberhasilan pembangunan suatu  negara tersebut.  Laju suatu pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari tingkatan produksi barang maupun jasa suatu negara tersebut. 

Sedangkan permasalahan yang sering terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia adalah kendala dari sektor investasi dan modal. Biasanya pihak negara-negara berkembang masih memiliki ketergantungan investasi dan penanaman modal dari pihak asing. 

Naiknya harga minyak di dunia sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi negara berkembang khususnya Indonesia. Penurunan ekonomi disebabkan oleh banyaknya hal mulai dari guncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga inflasi yag tidak terkendali. Dikutip dari bisnis.com, berikut faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya ekonomi :

  • Guncangan ekonomi secara tiba-tiba. Maksudnya masalah kejutan yang menimbulkan kerusakan finansial yang serius. Salah satu contohnya adalah wabah virus covid-19 yang sudah mematikan laju pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
  • Hutang yang berlebihan. Ketika bisnis memiliki terlalu banyak hutang, biaya untuk membayar hutang akan meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat membayar tagihan mereka. Sehingga menyebabkan peningkatan hutang dan kebangrutan dapat membalikkan laju perekonomian.
  • Inflasi terlalu tinnggi. Inflasi adalah tren harga yang stabil dan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk, tetapi inflasi berlebihan akan menjadi fenomena yang berbahaya.
  • Perubahan tekologi. Pada abad ke-19, ada gelombang peningkatan teknologi hemat tenaga kerja. Revolusi industri membuat seluruh provesi menjadi hampa, memicu penurunan dan masa-masa sulit. Saat ini beberapa ekonom khawatir bahwa Artificial Intellegence (AL) dan robot dapatr menyebabkan penurunan ekonomi lantaran pekerja kehilangan mata percaharian.
  • Gelembung aset. Perekonomian yang buruk akan segera terjadi ketika keputusan investasi di dorong oleh emosi. Akibatnya, investor bisa menjadi terlalu optimis jika perekonomian kuat.
  • Deflasi berlebihan. Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan penurunan ekonomi, deflasi bisa menjadi lebih buruk. Deflasi adalahketika harga turun dari waktu ke waktu yang menyebabkan upah menyusut yang selanjutnya menekan harga. Ketika lingkaran umpan balik deflasi lepas kendali, orang dan bisnis berhenti mengeluarkan uang sehingga dapat merusak laju pertumbuhan ekonomi.

Terdapat beberapa dampak turunnya perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh pandemi covid ini, diantaranya terdapat pada sektor :

  • UMKM

Dilansir dari BBC indonesia, hal ini disampaikan oleh ketua asosiasi UMKM Indonesia sendiri, yaitu Ikhsan Ingatubun bahwasanya anjuran Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan tidak pergi keluar untuk melakukan aktivitas ssperti biasanya. 

Salah satu kegiatan yang menghilang dari rutinitas adalah tidak berbelanja ke luar rumah melalui UMKM yang ada. 

Karena inilah, UMKM kesulitan membayar biaya-biaya yang ada. Hal itu meliputi gaji dan honor pekerja, serta biaya-biaya operasional dan nonoperasional yang dikeluarkan lainnya. Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja tidak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung dan tidak punya pilihan lain.

ingstagram.com/wisatapantaigunungkidul
ingstagram.com/wisatapantaigunungkidul
  • Pariwisata

Selain  dari anjuran physical distancing, kita juga tidak bisa jalan-jalan dan travelling. Agen perjalanan, hotel, transportasi, pemandu wisata, hingga restoran pun terkena dampak dari virus corona ini. 

Tidak hanya turis lokal saja, anjloknya angka turis mancanegara juga merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri. Pekerja juga terkena dampak virus corona bagi perekonomian sektor pariwisata, dan akan membutuhkan cara menghasilkan uang dari rumah saat wabah corona ini masih terjadi.

  • Manufaktur

Dilansir dari Katadata, dampak virus corona bagi perekonomian ini memaksa perusahaan manufaktur untuk menurunkan produksinya. Ada beberapa karyawan harian yang diminta untuk libur bergantian, sehingga pendapatannya berkurang setengahnya. 

Karyawan harian juga terancam kehilangan pekerjaannya, dan berakhir "terpaksa" pulang kampung atau cari pekerjaan lain. 

Karena proses pengolahan berkurang, impor bahan baku juga mengalami penurunan. Selain itu, hasil akhir proses manufaktur juga akan mengalami penurunan ekspor karena penurunan permintaan dari luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun