Mohon tunggu...
Zahro Nur Latifah
Zahro Nur Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

young, wild, and free

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Santri untuk Negeri

17 Oktober 2022   07:36 Diperbarui: 17 Oktober 2022   13:02 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Santri di Indonesia terus meningkat jumlahnya. Ini semua juga karena adanya kepercayaan terhadap kualitas seorang santri yang di kenal dengan sikap sopan santunnya, kesederhanaannya, keikhlasan hatinya, dll.

Kami dididik untuk menjadi mandiri. Kami di ajarkan tentang nilai-nilai kehidupan yang sesungguhnya. Terjun langsung ke masyarakat juga sering kita lakukan. Tak jarang beberapa pesantren meminta para santri untuk belajar berdakwah. Tujuannya untuk menyalurkan nilai-nilai agama Islam dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat sekitar.


Kami belajar banyak mengenai keikhlasan dan keistiqomahan. Keikhlasan dan keistiqomahan adalah sesuatu yang harus kami pegang. Dengan ikhlas, kami belajar bersyukur. Dengan ikhlas insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik bagi kami. Dan dengan keistiqomahan kami jadi belajar agar selalu dekat dengan Allah.

Dalam membawa nama agama kami mengajarkan perilaku-perilaku yang baik kepada masyarakat, agar Islam dapat diterima lebih baik di masyarakat. Kami mengajarkan nilai-nilai keagamaan untuk di jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.


Dan untuk mengharumkan nama bangsa, kami para santri berdedikasi untuk mengabdi kepada negeri ini. Kami siap mempertahankan negeri ini. Kami juga ikut menuangkan ide-ide kami lalu mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat, untuk kemajuan bangsa ini. Dari sini ide-ide dan pengalaman kami semakin terasah.


Kami juga secara tidak langsung ikut membantu menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Indonesia. Sehingga Islam bisa menjadi semakin kuat di Indonesia. Dulu semasa penjajahan masih menduduki Indonesia, banyak santri pondok pesantren juga ikut dalam membela kemerdekaan Indonesia. Bahkan tak jarang pak Kyai dari pondok-pondok yang sudah terkenal menjadi pemimpin atau menjadi salah satu tokoh untuk menumpas penjajahan. Kami tak kenal takut terhadap penjajah. Karena mereka telah mencoreng nama baik Indonesia serta tak jarang penjajah juga merendahkan agama Islam. Kami tidak akan tinggal diam jika itu terjadi.


Kamu para santri juga siap membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bahkan tak jarang pondok pesantren yang baik miliki sawah yang dikelola langsung oleh para santri lalu didistribusikan ke pasar atau ke pedagang-pedagang. Dalam berdagang tentunya kami menggunakan sistem syariah atau akad yang sah secara Islam
 

Selain itu banyak dari para kyai atau guru-guru kami yang menulis sebuah tulisan, lalu setelah itu dibukukan. Dengan begitu, tulisan-tulisan tadi dapat tersimpan dan dapat di turunkan kepada anak turunnya. Dan apa yang beliau tulis insyaallah oleh Allah akan dihitung sebagai kebaikan untuk menyebarkan ilmu atau ajaran yang baik.


Terakhir saya hanya ingin menyampaikan bahwa menjadi santri itu tidak buruk. Namun semua itu kembali pada niat awal. Jika kita niat untuk mencari ilmu maka insyaallah Allah akan memudahkan kita dalam mencari ilmu, sehingga ilmu yang kita bawa bisa menjadi bermanfaat bagi diri sendiri, agama, dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun