Desa Sumberdem memiliki masjid besar yang setiap ba'da maghrib digunakan sebagai madrasah Al-Qur'an bernama Soca Seganten 1 sebagai tempat anak-anak belajar mengaji. Dalam program KKN Membangun Desa Universitas Negeri Malang, mahasiswa turut berpartisipasi untuk membantu pendampingan belajar Al-Qur'an tersebut.
TPQ Soca Seganten 1 memiliki lebih dari 50 murid yang merupakan anak-anak dari tingkat TK hingga SD. Untuk meningkatkan efektivitas pengajaran, sebanyak 10 anak yang tinggal di sekitar posko KKN perempuan dikelompokkan untuk belajar bersama mahasiswa. Pendampingan mengaji dilaksanakan setiap hari, kecuali Jum'at, dari maghrib sampai isya' dan bertempat di rumah Pak Wiyono selaku pendiri TPQ Soca Seganten 1.
Kegiatan diawali dengan sholat maghrib berjamaah bersama, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa sebelum belajar. Selanjutnya anak-anak akan mengantre untuk disimak oleh mahasiswa secara bergantian. Sebagian ada yang belajar Iqro, sedangkan sebagian yang lain belajar membaca Al-Qur'an. Aspek utama yang diperhatikan dalam pembelajaran adalah makharijul huruf dan tajwid. Setelah semua anak mendapat giliran membaca, berikutnya adalah murojaah surat pendek bersama-sama. Terakhir pembelajaran ditutup dengan membaca doa setelah belajar dan langsung dilanjutkan dengan sholat isya' berjamaah, baru kemudian anak-anak dipersilahkan untuk pulang.
Orang yang belajar Al-Qur'an adalah manusia yang terbaik dan manusia yang paling utama, tidak ada manusia di atas bumi ini yang lebih baik daripada orang yang mau membaca dan mengajarkan Al-Qur'an.
"Dengan diadakannya program kerja ini kami berharap dapat membantu masyarakat Desa Sumberdem untuk mewujudkan generasi Qurani sekaligus bisa menjadi amal jariyah bagi kami," tutup Nico Nade Fansinatra, ketua tim KKN Membangun Desa Universitas Negeri Malang Desa Sumberdem 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H