Dalam era digital saat ini, keterampilan coding menjadi salah satu kompetensi yang sangat dibutuhkan. Tidak hanya bagi profesional teknologi, tetapi juga untuk anak-anak. Menurut laporan dari World Economic Forum (2023), 65% anak-anak yang saat ini sedang bersekolah akan bekerja di pekerjaan yang belum ada saat ini, banyak di antaranya terkait dengan teknologi. Oleh karena itu, mengajarkan coding sejak dini dapat menjadi investasi penting untuk masa depan mereka.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis dan Kritis
Coding mengajarkan anak-anak cara memecahkan masalah secara terstruktur. Dengan menulis kode, mereka belajar menganalisis masalah, memecahnya menjadi bagian-bagian kecil, dan menemukan solusi yang tepat. Sebuah studi dari MIT (2022) menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar coding memiliki kemampuan berpikir logis 30% lebih baik dibandingkan yang tidak.
Mengembangkan Kreativitas
Coding tidak hanya tentang logika, tetapi juga tentang kreativitas. Dengan coding, anak-anak dapat menciptakan game, animasi, atau aplikasi yang sesuai dengan imajinasi mereka. Contoh nyata adalah platform Scratch, yang dirancang oleh MIT untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman kepada anak-anak. Scratch telah digunakan oleh lebih dari 70 juta pengguna di seluruh dunia untuk membuat proyek-proyek kreatif.
Mempersiapkan Anak untuk Dunia Kerja Masa Depan
Dengan meningkatnya kebutuhan akan keterampilan digital, anak-anak yang belajar coding sejak dini memiliki keunggulan dalam pasar kerja. Menurut survei LinkedIn (2023), keterampilan seperti Python, JavaScript, dan AI adalah beberapa keterampilan yang paling dicari oleh perusahaan global. Dengan dasar coding, anak-anak dapat lebih mudah menguasai keterampilan lanjutan ini di kemudian hari.
 Meningkatkan Kolaborasi dan Kerja Tim
Belajar coding sering melibatkan kerja dalam tim, baik itu untuk memecahkan masalah bersama atau mengerjakan proyek kelompok. Hal ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi, yang penting dalam dunia kerja modern.
Meningkatkan Literasi Teknologi
Anak-anak yang memahami coding tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta. Mereka lebih memahami bagaimana teknologi bekerja, sehingga lebih siap menghadapi tantangan teknologi di masa depan.
Banyak negara sudah mulai mengintegrasikan coding dalam kurikulum pendidikan. Misalnya:
Finlandia: Memperkenalkan coding sebagai bagian dari kurikulum wajib sejak usia 7 tahun.
India: Melalui inisiatif National Education Policy 2020, coding diajarkan mulai dari kelas 6.
Indonesia: Beberapa sekolah dan lembaga kursus mulai menawarkan program coding seperti Code.org dan Clevio Coder Camp.
Meskipun penting, mengajarkan coding kepada anak-anak memiliki tantangan seperti keterbatasan akses teknologi dan kurangnya guru yang terlatih. Solusinya adalah:
Menggunakan platform gratis seperti Scratch dan Code.org.
Memberikan pelatihan coding untuk guru melalui program sertifikasi.
Menyediakan perangkat keras sederhana seperti Raspberry Pi untuk belajar coding.
Mengajarkan coding kepada anak-anak adalah langkah strategis untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Selain meningkatkan kemampuan berpikir logis, kreativitas, dan kolaborasi, coding juga membuka peluang karir yang luas di era digital. Dengan dukungan dari sekolah, orang tua, dan pemerintah, coding dapat menjadi alat pemberdayaan anak-anak menuju masa depan yang cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H