5. Transparansi dalam Distribusi Dana Beasiswa
Blockchain juga dapat digunakan untuk memastikan transparansi dalam pengelolaan dana beasiswa. Dengan mencatat setiap transaksi di jaringan blockchain, donatur dapat melacak bagaimana dana mereka digunakan dan memastikan penerima yang berhak mendapatkan bantuan.
Tantangan dan Masa Depan
Meskipun potensinya besar, adopsi blockchain dalam pendidikan menghadapi beberapa tantangan, seperti:
Biaya Implementasi: Infrastruktur blockchain memerlukan investasi awal yang signifikan.
Kurangnya Literasi Teknologi: Banyak institusi pendidikan belum memahami sepenuhnya potensi blockchain.
Regulasi: Beberapa negara belum memiliki kerangka hukum yang jelas terkait penggunaan blockchain.
Namun, dengan semakin banyaknya institusi yang mulai mengadopsi teknologi ini, masa depan blockchain dalam pendidikan terlihat cerah. Menurut laporan Gartner (2024), penggunaan blockchain di sektor pendidikan diproyeksikan tumbuh hingga 30% setiap tahunnya.
Blockchain adalah solusi inovatif untuk berbagai tantangan di dunia pendidikan, mulai dari verifikasi ijazah hingga keamanan data siswa. Dengan adopsi yang semakin meluas, teknologi ini memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih transparan, aman, dan efisien. Institusi pendidikan yang berani berinovasi dengan blockchain akan berada di garis depan transformasi digital global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H